Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah
![Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/c48690dbd946d1ad14a33d37dbfc8636.jpg)
PEMERINTAH Indonesia, melalui Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, telah meminta pemerintah Belanda untuk mengembalikan (repatriasi) delapan benda bersejarah ke Tanah Air.
Permintaan agar koleksi sejarah tersebut dipulangkan telah diajukan Indonesia secara resmi. Hal itu dikemukakan oleh anggota Tim Repatriasi pemerintah Indonesia Bonnie Triyana kepada Media Indonesia, Rabu (14/12).
"Juli lalu Dirjen Kebudayaan menyerahkan request ke Belanda, ada 8 koleksi," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa Indonesia sedang berupaya mencari kembali benda warisan budaya yang hilang atau dicuri, dan Belanda menjadi salah satu negara yang menyimpannya.
Meski tidak menyebut secara detail apa saja delapan koleksi benda budaya tersebut, Bonnie menegaskan, kedelapan benda tersebut tentu saja memiliki nilai berharga bagi bangsa Indonesia.
Dari penelusuran Media Indonesia, salah satu dari delapan koleksi yang diminta Indonesia adalah fosil Homo Erectus (Manusia Jawa) hasil temuan Eugene Dubois pada 1891 silam. Dubois merupakan seorang ahli anatomi berkebangsaan Belanda yang menamakan fosil itu Pithecanthropus erectus.
Selain Belanda, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek juga mengupayakan pengembalian warisan budaya kebendaan Indonesia yang ada di Inggris. Menurut Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi, banyak benda budaya yang telah dibawa ke dua negara tersebut selama masa kolonialisme.
"Kita sudah melakukan upaya repatriasi (pengembalian) dengan cara kerjasama dengan Belanda dan membentuk tim repatriasi," ujarnya.
Melalui kerja sama, benda-benda budaya yang dibawa ke luar negeri dengan cara dirampas, dicuri atau pun yang memiliki nilai penting untuk bangsa Indonesia bisa dikembalikan.
Namun, tentu saja prosesnya tidak bisa dilakukan secara cepat. Perlu berbagai pendekatan dan tahapan sebelum bisa dikembalikan ke tanah air, mengingat benda-benda tersebut disimpan museum atau koleksi lainnya.
"Misalnya pada tahun 2020 pengembalian Keris Pangeran Diponegoro. Atau rencana pengembalian lainnya ke depan," imbuhnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Penerapan EBT Perlu Komitmen Bersama
Penemuan Fosil Gajah Purba Lengkapi Kepurbakalaan Blora
Fosil Kura-kura Raksasa Ditemukan di Andes Kolombia
'Hiu Meg' Ternyata Lebih Kurus, Temuan Baru Ilmuwan dalam Analisis Fosil
Daerah Perlu Dilibatkan dalam Program Just Energy Transition Partnership
Fosil Tengkorak Paus Berusia 12 Juta Tahun Ditemukan di Maryland
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
Pemerintah Tak Henti Dorong Terwujudnya PPDB yang Objektif, Akuntabel, dan Transparan
Jaga Semangat Inklusivitas dan Berkeadilan Sekolah Melalui PPDB
Hilmar Farid: Menjaga Peradaban Melalui Kerja Kebudayaan
Telusuri Jejak Peradaban melalui Cerita Citarum
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap