Wujudkan Indonesia Emas, Tanamkan Nilai Revolusi Mental Gotong Royong
![Wujudkan Indonesia Emas, Tanamkan Nilai Revolusi Mental Gotong Royong](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/3dec39086feefb529c1d139d92d283cf.jpg)
INDONESIA ditargetkan menjadi bagian dari negara maju pada momentum Indonesia Emas 2045. Tujuan ini bukanlah harapan kosong. Karena, Indonesia punya potensi yang harus dioptimalkan sehingga potensi ini bisa menjadi modal besar untuk menjadi negara maju.
Potensi tersebut antara lain luas wilayah dan kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa, penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Jumlah tersebut juga telah mencapai bonus demografi di mana 60 persen pendudk indonesia adalah usia produktif.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi menyampaikan, pemerintah berupaya supaya bonus demografi tidak menjadi bencana demografi.
Didik memaparkan, pemerintah berfokus dalam dua hal untuk memaksimalkan bonus demografi dan menggapai Indonesia Emas 2045, yaitu menangani stunting dan mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Kick Off Gerakan nasional Revolusi Mental Tahun 2023, "Transformasi Kebijakan Perlindungan Sosial", di Balai Senat Balairung Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Rabu (25/1).
"Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan kebijakan dan program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan sosial. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar generasi kita tidak stunting dan terjebak dalam masalah kemiskinan ekstrem," ungkapnya.
Baca juga : Kemenko PMK Tandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Mental
Lebih lanjut, Didik menjelaskan, penurunan stunting ditargetkan menjadi 14 persen pada tahun 2024. Kemudian, kemiskinan ekstrem juga harus dientaskan menjadi 0 persen pada tahun 2024 karena berkaitan dengan penyebab stunting pada anak-anak.
Didik menyampaikan, stunting sebagai hambatan besar pembangunan SDM Indonesia memiliki masalah yang beririsan. Bukan hanya masalah kemiskinan, masalah lain juga ada di dalamnya. Seperti masalah demografi, sanitasi, masalah lain seperti masalah sosial budaya yang harus diselesaikan.
Didik menerangkan, kegiatan Kick Off Gerakan nasional Revolusi Mental Tahun 2023, terkait Transformasi Kebijakan Perlindungan Sosial diharapkan bisa sejalan dengan nilai-nilai revolusi mental terutama semangat gotong royong dalam menangani stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Ini perlu kita selaraskan perbaiki kembangkan antara kebijakan satu dengan lainnya sehingga asimetrik policy. Harapan kita bisa sampai. Sejalan dengan yang kita lakukan kolaborasi gotong royong antar kementerian, lembaga yang menangani program ini," ujarnya.
Dalam kesempatan Kick Off Gerakan Nasional Revolusi Mental 2023, hadir Rektor UGM Ova Emilia, Rektor UNHAS Jamaludin Jompa, Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto, Akademisi Australia National University John McCarthy, dan jajaran petinggi UGM.
Acara kemudian dilanjutkan Seminar Tunai Karya yang diisi dengan paparan akademis oleh Prof. John McCarthy dari Australia National University yang mempresentasikan hasil riset lapangan berbasis ethnography terkait pelaksanaan program perlindungan sosial, ketahanan pangan, kemiskinan dan stunting. (OL-7)
Terkini Lainnya
ASN Jakarta Diduga Terlibat dalam Judi Online, Heru Budi Bersiap Ajukan Namanya
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Menko PMK: Perlu Kerja Keras Siapkan GenZ dan Gen Alfa Sambut Indonesia Emas 2045
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
25 Kabupaten Diperkirakan Lepas dari Status Daerah Tertinggal karena Komoditi Lokal Unggulan
Rehabilitasi Pascabencana Likuefaksi Sulawesi Tengah Terbangun 12 Ribu Hunian
Tokoh Muda Pendidikan dan Pijar Foundation Sepakati Aksi Kolaborasi Bersama KSP
Indonesia Perlu Tingkatkan Infrastruktur dan Perdagangan untuk Jaga Peringkat WCR
Atur Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak
Kontradiksi Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier dan Indonesia Emas
Bonus Demografi Butuh Upaya Peningkatan Kualitas Anak Bangsa
PB PMII Gelar Indonesia Human Development View Forum Menuju Indonesia Emas 2045
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap