Wapres Minta Kemenkes Berempati pada Pasien Gagal Ginjal Akut
![Wapres Minta Kemenkes Berempati pada Pasien Gagal Ginjal Akut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/493a65988d2148881098757b7959f95d.jpg)
KASUS gagal ginjal akut pada anak kembali menjadi sorotan, setelah ditemukan lagi kasus baru pada awal tahun ini oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menanggapi temuan kasus baru tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Kemenkes untuk mengambil langkah cepat dalam menyelidiki kasus gangguan ginjal akut, sehingga tidak kembali terulang.
“Kita sudah minta Kemenkes dan Badan POM untuk terus melakukan pengawasan dan penertiban. Selain obat, kalau bukan obat sirup, cari lagi sumbernya sampai ketemu,” tegas Ma’ruf dalam keterangan pers, Jumat (10/2).
Baca juga: Ombudsman RI Anggap Pemerintah Tidak Kompeten Menangani Kasus GGAPA
Sama seperti sebelumnya, kasus terbaru gagal ginjal akut ini juga diduga disebabkan konsumsi obat sirop tertentu. Menurut Ma'ruf, penyelidikan kasus memerlukan waktu dan investigasi mendalam, hingga akhirnya dapat menghasilkan kesimpulan yang akurat.
Adapun selama masa penyelidikan, Kemenkes diminta proaktif memberikan bantuan moril dan semangat kepada keluarga korban. Langkah itu sebagai bentuk empati pemerintah terhadap korban kasus gagal ginjal akut.
Baca juga: Dinkes DKI Imbau Masyarakat Kenali Gangguan Ginjal Akut
“Kita minta Kemenkes untuk menyantuni orang-orang yang terkena (kasus gagal ginjal akut). Supaya mereka (jajaran Kemenkes) datang dan memberikan semangat kepada mereka," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius terhadap kasus gagal ginjal akut pada anak. Serta, berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Terus dilakukan penelusuran, apa hal yang menyebabkan ini. Itu saya kira pemerintah akan terus seperti itu,” pungkas Ma'ruf.(OL-11)
Terkini Lainnya
Saksi Ahli Perkuat Bukti Pelanggaran HAM dan Hak Konsumen pada Sidang GGAPA
Hampir Dua Tahun Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Minta Maaf
Proses Mediasi Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Masih Mandek
Gugatan Class Action Ginjal Dinyatakan Sah, Derai Tangis Ibunda Sambut Putusan Hakim
Obat Sirop Buatan India Tewaskan 18 Anak Uzbekistan
Polisi Menggeledah Tiga Gudang PT Afi Pharma
Ditjen HAM Kawal Proses Hukum Kasus 18 Remaja yang Dianiaya Polisi di Sumbar
Skema Perdagangan Uang Palsu, Pelaku Bisa Untung Rp5 Miliar dengan Cara Ini
Hasto Terancam 2 Tahun Penjara jika Terbukti Membantu Pelarian Harun Masiku
David Cameron Serukan Tindakan Terhadap Serangan Udara Israel di Gaza
Penyelidikan Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Dimulai
Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap