Penyintas Kanker Diingatkan Tetap Kontrol Setiap Tahun
![Penyintas Kanker Diingatkan Tetap Kontrol Setiap Tahun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/f3433fc52d73177bab538408ccbbeac9.jpg)
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Faizal Drissa Hasibun menyarankan penyintas kanker melakukan kontrol ke dokter setiap tahun demi mendeteksi kekambuhan awal.
"Idealnya, pasien kanker setiap tahun, walaupun sudah lebih dari lima tahun bersih, mesti memeriksakan diri untuk deteksi dini," ujar Faizal, dikutip Rabu (15/3).
Faizal mengatakan, apapun jenis kanker yang pernah diderita, suatu saat pasti akan kambuh sehingga para penyintas harus menyadari adanya kekambuhan dan melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Baca juga: Deteksi Dini Sangat Bantu Atasi Penyakit Stroke dan Kanker
"Memang dua minggu sebelumnya tidak ada apa-apa nih. Tetapi seminggu terakhir ada migrain, nyeri-nyeri misalnya di telinga, belakang hidung rasanya ada suatu yang enggak biasa. Itu cepatlah ke rumah sakit untuk diperiksakan kembali. Jadi, namanya evaluasi ulang," kata dia.
Langkah ini, bahkan berlaku bagi penyintas kanker misalnya nasofaring yang sudah melewati masa 10 tahun sejak dinyatakan memiliki kanker.
Menurut dia, penyintas kanker yang sudah melewati periode lima tahun sejak diagnosa termasuk populasi istimewa atau sintasannya cukup baik.
Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker
Lebih lanjut, Faizal menuturkan, kekambuhan awal yang dapat cepat terdeteksi memungkinkan pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan kesembuhan pasien lebih tinggi.
Pada setahun pertama setelah dinyatakan tidak ada kanker, seorang penyintas perlu melakukan kontrol setiap tiga bulan, kemudian menjadi setiap enam bulan pada tahun kedua dan ketiga.
"Setelah tahun ketiga mungkin tiap tahun. Jadi, masa-masa yang sudah makin jarang kontrol itu lupa memeriksakan dirinya lagi. Itu sering jadi kendala," tutur Faizal, yang juga Dosen Kedokteran di Universitas Yarsi dan lulusan Universitas Sumatra Utara itu.
Kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan penyakit ini menyebabkan hampir 10 juta kematian pada 2020.
Di antara jenis kanker yang paling umum pada 2020, dalam hal kasus kanker baru, kanker payudara menempati urutan pertama dengan total 2,26 juta kasus, diikuti paru-paru (2,21 juta kasus), kolon dan rektum (1,93 juta kasus), prostat (1,41 juta kasus), kulit (non-melanoma) (1,20 juta kasus) serta lambung (1,09 juta kasus). (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Feses Berwarna Hitam Dapat Jadi Tanda Kanker Lambung
Cara Mengunyah Makanan dengan Baik Bisa Mencegah Kanker Lambung
Manfaat Bedah Robotik untuk Mengatasi Kista dan Miom
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap