visitaaponce.com

Fasyankes Masih Siapkan Penanganan Pasien Covid-19 Ketika Mudik

Fasyankes Masih Siapkan Penanganan Pasien Covid-19 Ketika Mudik
Ilustrasi penumpang menunggu bus untuk mudik gratis.(Antara/Sigid Kurniawan)

FASILITAS layanan kesehatan (fasyankes) masih menyiapkan pelayanan untuk penanganan pasien covid-19 ketika mudik Lebaran tahun ini.

"Tentunya rumah sakit untuk penanganan kasus covid-19 kita juga lakukan persiapan untuk memastikan tempat tidur untuk pasien covid-19, kalau dia membutuhkan perawatan itu juga kita siapkan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (30/3).

Kesiapan lainnya yakni tes PCR, kemudian untuk pemeriksaannya terdapat penyediaan obat, ventilator, kemudian, hingga oksigen. Nadi mengatakan cakupan oksigen sudah tersedia cukup banyak di rumah sakit.

Baca juga: Aplikasi Satusehat, Data Pasien Bisa Diakses antar Fasyankes

Kemudian fasilitas lainnya untuk persiapan fasyankes di sepanjang jalur mudik juga dipersiapkan lebih awal karena pemerintah sudah menetapkan libur lebaran atau cuti bersama dimulai pada 19 April 2023.

"Yang pasti fasilitas pelayanan kesehatan seperti biasa kalau mudik kita menyiapkan fasyankes, baik rumah sakit maupun puskesmas di jalur-jalur mudik misalnya untuk pemudik yang pusing atau butuh pemeriksaan tekanan darah tinggi," ujarnya.

Baca juga: Dinkes DKI Dirikan Posko Kesehatan Mudik Lebaran

"Posko yang terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, itu pasti kita siapkan. Jadi bukan karena antisipasi covid, tetapi tiap arus mudik kan kita selalu menyiapkan posko itu," tambahnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar sebelum mudik segera melakukan vaksinasi booster ke-2 agar tidak menyebarkan virus di kampung halaman hingga tidak adanya varian baru setelah libur lebaran.

"Walaupun booster kedua itu bukanlah suatu kewajiban dalam melakukan perjalanan, tapi tetap bahwa kita masih hidup bersama covid-19, mungkin kita aman, tapi tetap ada lansia, orang yang punya komorbid, walaupun sudah divaksin itu masih punya risiko tinggi terhadap fatalitas, kematian, maupun juga sakit berat," jelasnya.

Oleh karena itu vaksin booster kedua untuk melindungi individu dan keluarga. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat