visitaaponce.com

Baru 33 Masyarakat Aktif Skrining Penyakit Tidak Menular

Baru 33% Masyarakat Aktif Skrining Penyakit Tidak Menular
Ilustrasi - Kementerian kesehatan mengungkapkan baru 33% masyarakat Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular. (medcom.id)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengatakan kesadaran masyarakat mengecek kesehatan secara berkala masih relatif rendah. Padahal pengecekan dini bisa menekan beban pembiayaan pengobatan penyakit tidak menular di masa depan.

"Saat ini baru 33% penduduk Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular," kata juru bicara Kemenkes M Syahril dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).

Syahril juga mengatakan 70% pasien kanker baru mulai berobat, setelah memasuki stadium lanjut.

Baca juga: Gratis, Ini 14 Penyakit yang Bisa Diskrining di Puskesmas

"Hal ini dapat menurunkan risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat," papar dia.

Syahril menyebut pengecekan dini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat. Melainkan juga bisa menghemat beban biaya kesehatan negara.

Baca juga: Ada Arcturus, Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Didominsi Omicron BA.4

"Data BPJS Kesehatan pada 2022 menunjukkan beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun atau meningkat dari 2021 yang mencapai Rp17,9 triliun," jelas dia.

Syahril berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mengecek kesehatan. Kemudian menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna terhindar dari penyakit. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat