Dari Pengurai Sampah hingga Pakan Ternak, Ini Sederet Manfaat Budidaya Maggot
![Dari Pengurai Sampah hingga Pakan Ternak, Ini Sederet Manfaat Budidaya Maggot](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/44ea545f713fecbd8cf234f9da721373.jpg)
MAGGOT yang biasa disebut belatung banyak memiliki banyak manfaat untuk hewan ternak. Larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa latin itu berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
“Maggot membantu untuk mengurai sampah organik. Maggot juga memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti asam amino, protein, asam lemak dan mineral yang dapat dijadikan solusi bahan pakan alternatif bagi ternak,” jelas Business Development Officer PT Agroveta Husada Dharma (AHD), drh Handina Rakhmawati dalam keterangan resmi, Senin (17/4).
Menurut Handina, maggot sangat efektif untuk meningkatkan performa pertumbuhan dan kesehatan ternak. Namun, dia juga mengingatkan untuk memperhatikan faktor-faktor lain. Pertama, memberikan asupan pakan dengan nilai nutrisi yang cukup dan lingkungan yang sesuai bagi hewan ternak.
Baca juga : Sahabat SandiUno Tasikmalaya Gelar Pelatihan Budidaya Ikan
Kedua, menurut Handina, melakukan program biosecurity untuk mencegah masuknya agen penyakit pathogen ke lingkungan peternakan dengan pemberian desinfektan,
Ketiga, menggunakan vaksin sesuai isu penyakit yang ada. Lalu, menambahkan vitamin suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
“Keempat, apbila terjadi serangan penyakit, menggunakan antibiotik yang tepat, sesuai diagnosa penyakitnya serta sesuai anjuran pengobatan,” jelas Handina di sela edukasi manfaat nutrisi maggot untuk ternak kepada warga Dusun Sendang, Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.
Baca juga : G.H. Universal Hotel Bandung Lakukan Budi Daya Maggot
Selain itu, Handina juga memberikan informasi tentang beberapa produk yang dapat digunakan untuk pencegahan penyakit melalui program biosecurity dengan menggunakan desinfektan (Hi-G atau Hi-G Pro), program pemeliharaan kesehatan ternak untuk mencegah stres pada unggas dengan menggunakan New Hydravit dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada ikan lele memakai Kalvit C coated aquatic, serta water treatment untuk menjaga kualitas dan kecukupan oksigen pada ikan lele dengan Aquaxygen.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri Bahari. Dia mengucapkan terima kasih kepada Kalbe yang sudah memberikan edukasi kepada masyarakat Wonogiri.
“Ini salah satu langkah konkret Kalbe memberika edukasi kepada masyarakat tentang tanggung jawab terhadap sampah. Kedua, adalah bagaimana mengolah sampah ini sehingga mempunyai nilai ekonomis. Hal ini penting untuk masyarakat dalam rangka mengendalikan sampah supaya tidak menjadi beban anak cucu kita,” kata Bahari.
Siapa sangka dibalik itu semua, maggot memiliki potensi untuk dibudidayakan. Bagi beberapa orang, budidaya maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan.
Sejumlah warga Dusun Sendang RT 1 RW 8 Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri memanfaatkan maggot atau belatung untuk mengolah sampah organik.
Grup pengolahan sampah Oh-My Got yang merupakan binaan dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) itu juga memproduksi pakan ternak dan pupuk organik hasil pengolahan sampah menggunakan maggot.
Matheus Dwi Pramono, Ketua Paguyuban Tirta Asri desa tersebut mengatakan, pengolahan sampah menggunakan maggot itu dilatarbelakangi banyaknya sampah yang memunculkan bau atau polusi udara.
“Banyak sampah, terutama kotoran ternak dan limbah dapur rumah tangga," katanya.
Mereka kemudian membudidayakan lalat Black Soldier Fly (BSF). Lalat-lalat itu dikembangbiakkan sehingga menghasilkan maggot atau belatung.
Selanjutnya, sampah-sampah organik, baik berupa kotoran ternak hingga sampah dapur dimasukkan ke dalam wadah bersama maggot.
Belatung-belatung tersebut akan mencerna sampah organik. Namun, sampah yang keras, seperti kulit buah dan sebagainya tidak ikut tercerna. Sampah yang tidak ikut tercerna itu akan digiling untuk diolah menjadi pupuk organik.
Di sisi lain, belatung-belatung mengeluarkan kotoran yang juga dimanfaatkan untuk campuran pupuk organik.
Sebagian maggot akan diolah menjadi pelet pakan ternak/ikan, sebagian lagi dikembangbiakkan agar siklus hidup lalat terjaga.
"Target kami, lingkungan sekitar bebas dari sampah organik atau sampah kandang yang mencemari tanah dan udara. Ke depan harapannya bisa bekerja sama dengan desa atau dusun lain," harap Matheus. (RO/Z-5)
Terkini Lainnya
Kerja Sama Budidaya Lobster dengan Vietnam Bangkitkan Ekosistem
Pengamat : Banjir di Brebes jadi Salah Satu Penyebab Harga Bawang Merah Naik
Indonesia Berupaya jadi Pemasok Lobster Dunia
Melalui Program Kabayan, Danamas Dukung Budi Daya Ikan Binaan eFishery
Bank DBS Berikan Pinjaman ke Startup eFishery Senilai Rp500 Miliar
KKP akan Bangun Kampung Bandeng di Gresik
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Peneliti UGM Minta Mahasiswa KKN Kenalkan Rumput Gama Umami Dukung Swasembada Ternak
Stop Impor Jagung, Kementan Minta Bulog Serap Produksi
Guru Besar UGM: Perubahan Iklim Turunkan Kualitas Ternak
Bisa Panen 6 Kali Setahun, Rumput Gama Umami Pakan Unggul dan Adaptif Iklim
Peternak Karawang Dapat Bantuan Pakan dari Ajinomoto dan RHJ
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap