visitaaponce.com

Hari Asma Sedunia 2023 Tema dan Tips Pencegahannya

Hari Asma Sedunia 2023: Tema dan Tips Pencegahannya
Banyak salah persepsi terkait asma. Sambut hari Asma Sedunia, pahami penyakit pernafasan ini dan cara pencegahannya.(Freepik)

HARI Asma Sedunia tahun ini dirayakan pada 2 Mei. Tahun ini, ditujukan untuk kesadaran tentang orang yang menderita Asma. 

Berdasarkan data Prevalensi asma, menurut world Health Organization (WHO) tahun 2019, terdapat sekitar 235 juta penderita asma atau 1%-18% populasi dunia. WHO dan Global Asthma Network (GAN) yang merupakan organisasi asma di dunia, memprediksikan pada 2025 akan terjadi kenaikan populasi asma sebanyak 400 juta dan terdapat 250 ribu akibat penyakit ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia. Jumlah penderitanya sebanyak 4,5% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 12 juta lebih.

Baca juga: Penderita Asma Lebih Berisiko Alami Osteoporosis

Pengertian Asma

Asma adalah masalah kesehatan yang terjadi pada sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Asma membuat penderitanya kesulitan bernapas karena peradangan dan penyempitan di saluran pernapasan.

Baca juga: Warga Diingatkan untuk Tetap Disiplin Prokes Agar tidak Tertular Covid-19

Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Ketika paru-paru mengalami iritasi, saluran pernapasan menyempit sehingga udara yang masuk dalam paru-paru menjadi terbatas.

Kondisi itu yang membuat penderita asma sering mengalami sesak napas atau batuk saat terpapar asap rokok, debu, bulu binatang atau zat pemicu lain yang berpotensi mengiritasi paru-paru.

Tema Hari Asma Sedunia 2023

Tahun ini, tema yang diangkat 'Uncovering Asthma Misconceptions'. Tujuan dalam gagasan ini memberikan ajakan bertindak untuk mengatasi mitos umum dan kesalahpahaman tentang asma. Kesalahpahaman ini seringkali merugikan dan tidak membantu meningkatkan kesadaran asma. Mereka juga mencegah penderita asma menikmati manfaat dari kemajuan besar dalam pengelolaan kondisi ini. 

Berikut adalah beberapa mitos umum dan kesalahpahaman seputar asma

  • Asma menular
  • Semua orang berolahraga asma masa kecil mereka
  • Asma hanya dapat dikontrol dengan steroid dosis tinggi
  • Penderita asma tidak boleh berolahraga

Tips Efektif 

Beberapa langkah pencegahan asma yang dapat Anda lakukan antara lain berikut.

1. Hindari pemicunya

Jika sudah resmi didiagnosis penyakit asma, penting untuk Anda mengetahui hal spesifik apa yang dapat memicu serangan. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk pencegahan penyakit asma. Ada banyak sekali faktor penyebab asma, tetapi yang paling umum meliputi hal berikut.

  • Debu, kecoa, bulu binatang, serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga.
  • Alergi terhadap makanan tertentu.
  • Asap rokok, asap pembakaran sampah, dan polusi udara.
  • Bahan kimia dalam produk rumah tangga dan kosmetik.
  • Perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem.
  • Wewangian dalam parfum atau produk lainnya.
  • Obat-obatan tertentu, seperti antinyeri (aspirin atau ibuprofen) dan nonselektif beta-blocker untuk penyakit jantung.
  • Riwayat penyakit tertentu, seperti GERD.
  • Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek influenza dan infeksi sinus.
  • Aktivitas fisik, termasuk olahraga.
  • Stres dan kecemasan berlebihan.
  • Bernyanyi, tertawa, atau menangis yang terlalu berlebihan.

Asma yang dipicu alergi sering kali membuat bingung apa penyebab pastinya. Maka jika Anda punya asma dan curiga memiliki alergi, konsultasikan ke dokter.

2. Menggunakan pengobatan pencegah penyakit asma

Pengobatan penyakit asma terbagi dalam dua cara kerja. Pertama mengendalikan gejala saat kambuh. Kedua, mencegah kemunculan serangan saat gejala awalnya mulai terasa.

Menggunakan obat asma sebagai langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara dihirup, diminum, atau disuntik. Beberapa obat asma yang paling umum adalah kortikosteroid serta bronkodilator. Konsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk pengobatan.

3. Bawa obat ke mana pun Anda pergi

Jika penyakit asma yang diderita gampang kambuh, jangan sampai lupa membawa obat pereda gejalanya ke mana pun, termasuk saat Anda pergi ke dokter untuk cek kondisi rutin. Ini menjadi langkah dasar pencegahan memburuknya serangan asma.

Setiap kali akan keluar rumah, pastikan obat asma, setidaknya inhaler, ada di dalam tas. Jika bentuknya obat minum, simpan sediaan dosisnya dalam tempat obat transparan. Taruh di tempat dalam tas yang mudah terlihat dan cepat dijangkau sebagai jika sewaktu-waktu gejala penyakit asma kambuh.

4. Pakai pelembap udara (humidifer)

Tidak banyak orang yang menyadari terpaan AC dapat memicu kambuhnya gejala asma. Angin yang keluar dari AC cenderung dingin dan kering, dapat mengiritasi saluran napas dan memicu produksi lendir berlebih.

Sebaiknya, pasanglah mesin pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan. Udara lembap dapat menjadi salah satu cara mencegah saluran napas teriritasi, sehingga risiko serangan penyakit asma dapat berkurang.

Namun jangan lupa membersihkan alat tersebut usai memakainya. Bila dibiarkan kotor, humidifier justru jadi sarang kuman dan jamur yang dapat memicu kekambuhan gejala. Jangan lupa juga membaca kemasan dengan teliti. Selain itu, jangan malu bertanya pada penjual bagimana cara merawat dan membersihkan humidifier yang benar.

5. Berolahraga dengan tepat dan tidak berlebihan

Beraktivitas berat, termasuk olahraga, bisa memicu asma. Tapi jangan putus asa dan menghindari olahraga. Justru melakukan olahraga yang tepat akan bermanfaat untuk kondisi asma yang Anda derita. Coba olahraga seperti berenang, jalan kaki, atau yoga.

6. Pakai masker

Bagi yang sudah menderita penyakit ini, sebaiknya memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, termasuk saat bermotor atau menggunakan transportasi umum.

Penggunaan masker dapat menghalau debu polusi, udara kotor, dan berbagai benda asing lainnya agar tidak terhirup hidung. Bukan hanya asma, cara ini juga efektif untuk mencegah berbagai infeksi yang ditularkan melalui udara.

7.  Imunoterapi

American College of Allergy, Asthma, and Immunology mengungkapkan  imunoterapi efektif sebagai pencegahan penyakit asma yang dicetuskan alergi. Immunoterapi merupakan pengobatan alergi yang berfungsi untuk meningkatkan atau menekan sistem imun. Dengan imunoterapi, lambat laun, pasien tidak akan terlalu sensitif lagi ketika terpapar alergen

Metode pengobatan ini biasanya dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialisasi di bidang alergi dan imunologi. Namun, sebelum memulai terapi ini, dokter harus tahu dulu alergen apa yang memicu asma Anda.

Setelah mengetahui jenis alergen spesifiknya, dokter akan menyuntikan obat khusus ke pembuluh darah Anda. Untuk beberapa bulan pertama, suntikan akan diberikan biasanya sekali dalam seminggu. Terkadang, dapat juga hanya diberikan sekali dalam sebulan.

8. Atur Pola Makan

Memiliki riwayat GERD atau maag? Hati-hati, keduanya dapat memicu kambuhnya gejala asma jika tidak dikendalikan dengan baik. Langkah pencegahannya dengan mengatur pola makan.

Mulai sekarang, makanan yang berlemak dan digoreng sebaiknya Anda masukkan dalam pantangan untuk mencegah kambuhnya asma. Hindari pula makanan yang terlalu asam dan pedas karena keduanya dapat memicu asam lambung naik. Ganti dengan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.

9. Biasakan bernapas lewat hidung

Saat melakukan aktivitas berat atau olahraga, mungkin tanpa sadar membuat Anda menarik dan buang napas lewat mulut. Ternyata itu bisa memicu asma kambuh. Pasalnya mulut tidak memiliki rambut dan rongga sinus seperti hidung yang dapat melembapkan udara yang masuk.

Udara kering dan dingin yang masuk ke paru akan memicu penyempitan saluran napas sehingga Anda sulit bernapas dengan baik. Ketika membiasakan bernapas melalui hidung, Anda akan menjaga udara yang terhirup tetap hangat dan lembap. 

10. Bersihkan tempat tidur secara rutin

Kasur, bantal, guling, hingga selimut merupakan tempat-tempat persembunyian favorit bagi tungau. Saking kecilnya, Anda mungkin tidak sadar menghirup tungau debu saat tidur.

Gunakan vakum dengan filter high efficiency particulate air (HEPA) untuk menghilangkan semua polutan udara kecil, mulai dari tungau, debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan yang menempel di kasur.

11. Cuci bantal guling dengan air panas

Para ahli menganjurkan Anda untuk rutin mencuci dan mengganti seprai, bantal, guling, dan selimut setidaknya 1-2 minggu sekali. Semua perlengkapan tidur ini harus dicuci menggunakan air panas supaya lebih efektif membunuh tungau debu dan mencegahnya datang lagi. Cara ini mampu membuat Anda tidur lebih nyenyak dan terhindar dari serangan asma, terutama di malam hari.

12. Pakai Bantai tinggi

Bila Anda juga sedang terkena flu atau sinusitis, tidur dengan posisi kepala yang datar dapat menumpuk lendir atau dahak di sekitar hidung dan tenggorokan (post nasal drip). Kondisi itu menghalangi aliran udara di saluran pernapasan dan memicu asma di malam hari.

Efek yang sama juga bisa dirasakan jika Anda punya penyakit maag. Tidur berbaring dalam kondisi datar memungkinkan asam lambung semakin naik ke tenggorokan.

Sebagai solusinya, gunakan bantal tinggi untuk membantu mencegah lendir menumpuk dan asam lambung naik. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat