visitaaponce.com

Ini Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Ini Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Anggota komunitas Aku Badut Indonesia membagikan balon saat menghibur anak-anak penderita kanker di Gandaria City Mall, Jakarta.(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

AHLI Hemato-Onkologi Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Hikari Ambara Sjakti mengatakan ada beberapa tanda yang harus diwaspadai sebagai gejala kanker pada anak.

"Tentu ada banyak yang harus diwaspadai, kita lihat saja gejala dari jenis-jenis kanker yang paling sering (menyerang anak)," kata Hikari, dikutip Minggu (14/5).

Hikari menjelaskan ada dua jenis kanker yang paling sering menyerang anak, yakni kanker darah seperti leukemia atau kanker sel darah putih dan retinoblastoma atau kanker mata.

Baca juga: Kini Pengobatan Kanker Payudara Lebih Spesifik, Kesembuhan Pasien Capai 75%

Gejala leukemia yang harus diwaspadai di antaranya ketika anak yang biasanya aktif mendadak pucat dan lemas serta tanda-tanda pendarahan seperti mimisan, lebam, dan bintik-bintik merah di kulit. 

Anak juga bisa mengeluh nyeri pada tungkai, sendi, dan lutut, serta perut yang membesar karena terjadi pembengkakan hati.

"Secara umum, biasanya kalau leukemia akut itu terlihat sekali. Anaknya mendadak terlihat sakit, lemas, malas bergerak. Ini harus diwaspadai," kata Hikari.

Baca juga: Cegah Kanker Payudara, Mammografi Harus Dimulai pada Usia 40 tahun

Sementara itu, gejala kanker retina mata menurut Hikari lebih mudah untuk dikenali, yakni munculnya mata kucing saat mata terkena sinar.

"Jadi matanya terlihat putih. Di bagian tengah mata yang hitam itu, kalau disenter, itu ada bagian yang disebut retina yang normalnya tidak memantulkan cahaya atau menjadi putih," ujar Hikari.

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, Hikari mengatakan tidak ada skrining untuk kanker pada anak. 

Untuk itu, orangtua diharapkan mampu memahami gejala-gejala kanker pada anak agar bisa melakukan deteksi dini dan segera melakukan pengobatan lebih awal jika memang anak menderita kanker.

Hikari mengatakan, kanker yang dialami anak biasanya terjadi karena faktor genetik bawaan dari kedua orangtuanya dan tidak banyak dipengaruhi oleh pola hidup atau makanan tertentu.

"Kanker pada anak bisa terdiagnosa sejak lahir. Jadi, kalau dari lahir sudah muncul kanker, pasti bukan karena faktor lingkungan melainkan karena kelainan genetik," ungkap Hikari.

Meski kanker pada anak biasanya terjadi karena faktor genetik, Hikari tetap mengingatkan orangtua agar terus memastikan anak menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 

Pastikan juga anak berada di lingkungan yang sehat, guna menghindari paparan tambahan yang juga dapat menjadi pencetus kanker. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat