Belajar dari Kasus UNILA, Program Jalur Mandiri Universitas Harus Transparan
![Belajar dari Kasus UNILA, Program Jalur Mandiri Universitas Harus Transparan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/f0b09d4fd5b79e8a370723acf73cc648.jpg)
PENGAMAT Pendidikan Doni Koesoema mengingatkan pihak kepanitiaan dari universitas untuk mengumumkan secara terbuka terkait biaya pendidikan yang akan dibebankan kepada calon mahasiswa yang memilih jalur mandiri. Hal itu supaya mencegah adanya praktik korupsi dan pungutan liar (pungli) di lingkungan pendidikan.
Dia juga mengingatkan agar kampus tetap memegang prinsip dan tujuan menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan kualitas, bukan berdasarkan kualitas keuangan calon mahasiswa.
“Belajar dari UNILA, Universitas Udayana, kampus itu harus transparan dan akuntabel. Jangan main-main menggunakan kelonggaran dalam rangka mencari peruntungan. Masyarakat sudah pasti tahu, di era digital tidak bisa juga sembunyi-sembunyi. Mahasiswa dan orangtua juga sebaiknya harus jelas mengenai proses dan aturan-aturan pembayarannya. Jangan sampai memberikan pembayaran di layanan yang tidak resmi. Itu akan menjadi pungli nanti,” ujar Doni kepada Media Indonesia, Senin (15/5).
Baca juga: Anak Wapres RI Titip Mahasiswa Masuk Unila Lewat Karomani
Dalam Permendikbud No.48 tahun 2022 juga telah disebutkan bahwa pihak universitas yang membuka seleksi jalur mandiri harus mengedepankan transparansi, yaitu pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara terbuka dan hasil pelaksanaan diakses secara mudah.
Disebutkan pula larangan terkait konflik kepentingan. Sehingga calon mahasiswa dan kampus harus tetap memperhatikan hasil seleksi akademik secara objektif dan menghindari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Baca juga: Penghapusan Jalur Mandiri Bukan Solusi Nihilkan Kasus Suap PTN
“Pembayaran untuk pembebanan mahasiswa itu juga harus rasional. Meski dia memakai jalur ketiga, jalur mandiri. Ini kan jalur terakhir. Karena memang kan ada mahasiswa yang tidak lolos jalur tulis, tetapi mereka tetap semangat untuk bisa tes. Kualitas itu yang diperhatikan ketimbang kualitas keuangan mahasiswanya. Sekali lagi harus ada transparansi,” pungkasnya. (Dis/Z-7)
Terkini Lainnya
Sindir Parahnya Penggelembungan Harga di Indonesia, KPK: Kuburan Saja Dikorupsi
Kepala Bapanas dan Kabulog Bulog Dilaporkan ke KPK Imbas Demurrage Beras
Pengamat: KPK Dikucilkan, tidak Lagi Disegani
KPK Pelajari Unsur Pencucian Uang di Kasus Suap Bupati Labuhanbatu
Stranas PK: Masih Ada Pungli di Pelabuhan Meski Sudah Pakai Sistem Digital
Pelaku Korupsi di Toba Samosir ditangkap di Ciamis
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Pelantikan Ketua IKAWIGA, Alumni Miliki Peran Strategis bagi Perguruan Tinggi
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap