visitaaponce.com

Patroli Cegah Karhutla di Riau Berfokus di Area Konservasi

Patroli Cegah Karhutla di Riau Berfokus di Area Konservasi
Petugas kepolisian berada di sekitar lahan yang terbakar di Desa Pelintung Kecamatan Medang Kampai Dumai, Riau, Selasa (2/5).(Antara)

UNTUK mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan patroli udara yang fokus pada area konservasi.

"Target area patroli udara diutamakan pada kawasan konservasi dan berlanjut pada daerah pesisir serta gambut yang rawan karhutla," kata Direktur Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri, Minggu (21/5).

Ia membeberkan, pantauan titik panas (hotspot) di wilayah Riau dari tanggal 1 Januari 2023 hingga 18 Mei 2023 berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) confident level 80% adalah sebanyak 36 titik. Adapun, sepanjang tahun ini luas kebakaran hutan dan lahan di Riau mencapai 1.092,32 hektare.

Baca juga : Teknologi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla Mulai Dilakukan di Riau

Untuk memperkuat satgas pengendalian karhutla di Provinsi Riau, KLHK pun memberikan dukungan operasional udara berupa satu unit helikopter.

Bentuk dukungan operasional udara ini sebagai langkah antisipasi dalam pengendalian karhutla di Provinsi Riau seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah hotspot serta menurut  BMKG bahwa bulan Mei – Oktober 2023 diprediksikan El-Nino Lemah.

Baca juga : Karhutla Mulai Terjadi di NTT

Thomas menambahkan selain upaya pencegahan karhutla dengan menyiagakan helikopter, KLHK bersama dengan BNPB, BRIN, TNI AU, BMKG, BRGM dan mitra kerja usaha terkait bekerjasama untuk melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada wilayah-wilayah rawan karhutla di Riau yang telah dimulai pada April 2023.

"Upaya pengendalian karhutla tidak hanya dilakukan melalui operasi udara, tetapi juga melalui operasi darat dengan melibatkan Manggala Agni, TNI, Polri, MPA, dan tim Satgas pengendalian karhutla," pungkas Thomas.

Di sisi lain, Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga dilakukan di wilayah Riau mulai sejak 17 Mei 2023.

Hadapi El Nino

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo mengatakan bahwa operasi TMC dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi solusi permanen dalam upaya pengendalian bencana karhutla di indonesia.

“BMKG memprediksi fenomena El Nino yang akan terjadi tahun ini akan lebih tinggi indeksnya dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan potensi bencana karhutla yang lebih besar," ucap Thomas.

 

Perbedaan El Nino dan kondisi normal. (Sumber : AFP)

 

Oleh karena itu, kata Thomas, seperti juga pelaksanaan TMC di tahun-tahun sebelumnya dilakukan lebih awal untuk tujuan pembasahan lahan gambut (re-wetting).

"Target Operasi TMC kali ini adalah untuk menjaga tinggi muka air tanah gambut agar tetap berada di batas atas ambang batas (threshold) kekeringan, sehingga lahan gambut tidak mudah terbakar dan potensi kejadian karhutla dapat dikurangi” paparnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat