visitaaponce.com

Literasi Digital Mengajak Siswa Kenali dan Hentikan Cyberbullying

Literasi Digital Mengajak Siswa Kenali dan Hentikan Cyberbullying
Para siswa Madrasah mengikuti program literasi digital di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/5).(Ist)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Madrasah di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (26/5) yang dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB.Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Cyberbullying: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya.”

Baca juga: Ratusan Pelajar SMA-SMK Hasilkan Puluhan Kampanye Literasi Digital di Program KU CERDIG

Kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan para peserta berjumlah 15.000 siswa dari 120 Sekolah Madrasah di Kota Depok itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Webinar ini menampilkan sejumlah narasumber, yang pertama adalah Manajer Ceritasantri.id dan Koordinator Media PW Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta, Aina Masrurin, membawakan materi terkait Keamanan Digital.

Waspadai Bahaya dan Ancaman Cyberbullying

Aina menjelaskan bahwa dalam dunia digital harus pula mewaspadai bahaya dan ancaman, salah satunya cyberbullying.

Baca juga: Para Siswa SD di Depok Diajak untuk Cermat Bermain Media Sosial

Untuk itu disebutkannya, perlunya mitigasi resiko terhadap kejahatan itu, yakni perhatian serta komunikasi intensif dari orang tua kepada anak, harus ketahui etika siber, dan perbanyak aktivitas luring, juga perkuat keamanan akun.

“Pastikan kita ini memahami aturan privasi dan kebijakan pada tiap aplikasi yang kita gunakan. Kesimpulanya tidak ada yang aman 100% di dunia digital dan yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risiko sedapat mungkin, selalu berpikir kritis, banyak membaca dan mengamati, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” jelas Aina.

Pentingya Etika Digital

Narasumber kedua yang tampil yakni Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kota Depok, Drs. H. Ahmad Sadeli, M.Pd.I., yang berbicara terkait Etika Digital.

Ia mengajak para siswa peserta webinar untuk membentengi diri dari tindakan negatif di dunia digital seperti ujaran kebencian, yang merupakan ungkapan atau ekspresi ajakan untuk menyakiti seseorang atau pihak lain dengan tujuan membangkitkan permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi.

Baca juga: Cegah Cyberbullying, Kemenkominfo Ajak Siswa di Depok Melek Digital

“Bisa jadi lidah itu lebih tajam dari pada pedang dan lidah kita sudah diwakili oleh jempol kita, dan lebih tajam lagi jempol kita ketika digunakan untuk menghasut orang, menebarkan ujaran kebencian. Maka dari itu berhati-hatilah saat bertindak jangan sampai kita gegabah dan membuat diri kita masuk ke dalam perangkap kita sendiri. Di

 zaman teknologi ini kita harus benar-benar sadar bahwa jempol yang kita gunakan adalah langkah kita menuju ke hal yang positif, jangan sampai kita gunakan untuk hal yang negatif,” kata Ahmad Sadeli.

Perundungan Dunia Maya yang Dampaknya Hingga Dunia Nyata

Lalu ada Raniethaa yang merupakan seorang Content Creator dan juga Key Opinion Leader, tampil membawakan materi Kecakapan Digital.

Ia menyebut jika cyberbullying adalah perudungan di dunia maya tetapi dampaknya sampai kepada kehidupan nyata, lantaran cyberbullying meninggalkan jejak postingan.

Ia pun mengungkapkan cara menghentikan cyberbullying, yakni sesuaikan pengaturan privasi dengan melakukan pembatasan akses dan informasi pribadi, serta menonaktifkan kolom komentar, juga aktifkan fitur blokir jika ada orang yang menimbulkan rasa tak nyaman di media sosial.

“Dunia digital ini kita harus tetap ikuti dan tetap harus maju bersama media digital ini, tapi jangan sampai kita terbawa arus negatifnya karena banyak sekali hal-hal positif yang bisa kita ambil di dunia digital ini," jelasnya.

Baca juga: Melalui Literasi Digital, Siswa di Bantaeng Diajak Sukses Belajar Online

"Kesimpulannya kalau kalian tidak nyaman dengan seseorang, laporkan postingannya dan kalian bisa menonaktifkan kolom komentar kalian, dan jika kalian mengalami cyberbullying jangan ragu untuk bercerita kepada orang yang kalian percayai,” tutupnya.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Stefani.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat