visitaaponce.com

Pekerjaan Membuat Anda Banyak Duduk Ini Solusi Menguranginya

Pekerjaan Membuat Anda Banyak Duduk? Ini Solusi Menguranginya
Ilustrasi(Freepik)

GAYA hidup sedentari kerap terjadi di kalangan pekerja kantoran yang nyaris setiap harinya lebih banyak duduk dalam ruangan selama delapan hingga 10 jam per hari melakukan aktivitas yang monoton di depan komputer dan sesekali rapat.

Saat makan siang, sebagian mereka tetap berada di ruangan sehingga jarang mengeluarkan banyak tenaga dan kurang berjalan kaki. Menyantap camilan, kopi atau minuman kekinian sering juga jadi pelengkap saat bekerja.

Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup sedentari mengacu pada segala jenis aktivitas di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit. 

Baca juga: Duduk Sembari Menyilangkan Kaki Berbahaya? Ini Penjelasannya

Berdasarkan durasi waktu, gaya hidup ini terbagi atas level rendah dalam durasi kurang dari dua jam, level menengah dalam durasi dua hingga lima jam, dan level tinggi dalam durasi lebih dari lima jam.

Senior Manager Medical Underwriter Sequis Fridolin Seto Pandu, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (14/6), mengingatkan ada risiko kesehatan dari gaya hidup sedentari seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, Fridolin menganjurkan agar masyarakat mengurangi kebiasaan gaya hidup ini dengan melawan rasa malas untuk bergerak dan meningkatkan motivasi diri untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Baca juga: Terlalu Banyak Duduk Hilangkan Manfaat Olahraga

Khusus untuk pekerja kantoran, mereka bisa menggunakan sisa waktu makan siang untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki. 

Lalu, pada saat bekerja, sebaiknya menghindari posisi duduk yang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher.

"Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar," kata Fridolin.

Dia menyarankan orang-orang melakukan peregangan tubuh sekitar lima hingga 10 menit di sela-sela waktu kerja.

"Sangat baik jika setidaknya tiga hingga empat kali seminggu berolahraga selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar," tutur dia.

Selain melakukan aktivitas fisik, Fridolin juga menyarankan agar para pekerja kantoran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit sedari dini.

Pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan hipertensi untuk mencegah stroke, pemeriksaan pap smear untuk mencegah kanker serviks, dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) untuk mengetahui potensi penyakit kritis pada tubuh.

Kemudian, sambung Fridolin, sebagai solusi lainnya dari potensi terjadinya penyakit kritis akibat gaya hidup sedentari, masyarakat didorong memiliki asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sebagai jaring pengaman finansial agar saat terkena risiko sakit. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat