visitaaponce.com

Shopee Angkat Suara Terkait Temuan 10 Ribu Paket Obat Ilegal oleh BPOM

Shopee Angkat Suara Terkait Temuan 10 Ribu Paket Obat Ilegal oleh BPOM
Ilustrasi penyitaan obat ilegal yang dilakukan BPOM(Antara)

SHOPEE angkat suara soal temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait 10 ribu paket obat dan suplemen ilegal di marketplacenya. Shopee menegaskan tidak mentolerir penjualan produk-produk terlarang di platformnya.

"Shopee berkomitmen menyediakan pengalaman belanja yang aman, andal, dan nyaman bagi seluruh pengguna, dan kami tidak mentolerir penjualan produk-produk terlarang di platform kami," tulis Shopee lewat pernyataan yang diterima, Rabu (14/6).

Baca juga: BPOM Sita Obat Ilegal Senilai Rp18 Miliar yang Dijual di Shopee

Di sisi lain, para penjual diminta mengikuti aturan Shopee serta peraturan perundang-undangan. Platform yang menjual obat dan suplemen ilegal juga sudah diblokir. "Kami telah menurunkan dan memblokir akun toko Penjual tersebut dari platform kami dan akan bekerja sama dengan BPOM dalam mendukung proses investigasi," jelas pernyataan itu.

Shopee menyebut memiliki berbagai upaya pencegahan untuk menghindari penjualan barang-barang berkategori terlarang. Misalnya langkah penyaringan otomatis melalui sistem, serta melibatkan tim konten yang berfokus meninjau produk yang berpotensi melanggar aturan.

"Kami memiliki berbagai upaya pencegahan untuk menghindari penjualan produk terlarang di platform kami. Hal ini termasuk langkah penyaringan otomatis melalui sistem dengan mendeteksi hal seperti kata kunci menggunakan teknologi machine learning, dan memiliki tim konten terdedikasi yang fokus meninjau produk yang berpotensi melanggar aturan," imbuh Shopee.

Sebelumnya, BPOM menemukan 10 ribu paket obat dan suplemen ilegal di marketplace Shopee. Nilai ekonomi 10 ribu paket tersebut mencapai Rp18 miliar.

Kepala BPOM, Penny K Lukito, menyebut temuan tersebut merupakan hasil investigasi terhadap informasi yang diterima pihaknya bahwa terdapat aktivitas penjualan obat dan makanan ilegal di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor yang digunakan sebagai pusat operasional penjualan.

Modus operandi yang dilakukan pelaku dengan mengedarkan atau menjual obat dan makanan kepada masyarakat berdasarkan pesanan langsung kepada pelaku sebagai pemilik akun apotik_resmi maupun pesanan dari dropshipper yang dikirimkan ke akun tersebut. (H-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat