Pemerintah Harus Tegas dalam Mengantisipasi Perkembangan AI
![Pemerintah Harus Tegas dalam Mengantisipasi Perkembangan AI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/8ed4e6a004e0d64703e63e8d65bf4828.jpg)
Pemerintah diminta tegas dalam mempertimbangkan sikap dan kebijakan terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Head of Education Ecosystem Telkom Indonesia Sri Savitri mengungkapkan setidaknya ada lima hal yang mesti dilakukan agar AI tidak menjadi ancaman bagi masyarakat dan negara.
"Yang pertama adalah bagaimana kita membangun kesadaran dan edukasi tentang AI. Ini harus ditingkatkan agar masyarakat memahami potensi risiko, dan manfaat dari AI. Kegiatan seperti kampanye, lokakarya, seminar, hingga program pendidikan dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tersebut," ujar Sri melalui keterangant ertulis, Rabu (21/6).
Langkah kedua, lanjutnya, adalah menetapkan kerangka kerja etika yang jelas. Kerangka kerja itu dinilai akan menjadi pedoman dalam memastikan pengembangan AI yang bertanggung jawab.
Baca juga: 'Jangan Renggut Suara Kami': Perlawanan Artis Sulih Suara Menghadapi Ancaman AI
Kemudian, langkah ketiga, memperkuat riset dan pendidikan. Sri mengatakan upaya ini sudah dilakukan. Pemerintah telah menginvestasikan sumber daya dalam program-program pendidikan dan riset yang berfokus pada AI, termasuk inisiatif seperti yang dilakukan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial.
Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan edukasi di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) yang dinilai akan menyediakan banyak peluang untuk penelitian AI.
Baca juga: Artificial Intelligence Jangan Sampai Mengendalikan Manusia
"Tentunya kita penting untuk mendorong riset dan inovasi yang berkelanjutan di dalam AI dengan fokus pada penanganan potensi risiko dan pengembangan solusi untuk memitigasinya," kata Sri.
Langkah keempat adalah memperbaiki tata kelola data. Indonesia perlu memastikan bahwa data yang dikelola telah sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku untuk mendukung penggunaan AI yang bertanggung jawab dan aman.
Adapu, yang terakhir adalah kolaborasi dan kemitraan. Indonesia didorong untuk aktif terlibat dalam organisasi internasional, bekerja sama dengan pemimpin industri dan institusi riset untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik.
Melalui kolaborasi itu, Indonesia dapat berkontribusi dalam pengembangan standar global yang berkaitan dengan AI. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Fokus pada Pengembangan Kecerdasan Buatan sebagai Bentuk Inovasi
Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI
Ini Dampak AI pada Cara Perusahaan Mengelola SDM
Bagaimana AI ChatGPT Mengubah Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya
Perusahaan Komputer Dekatkan Diri pada Mahasiswa lewat Campus Tour
Kecerdasan Buatan makin Dibutuhkan di Sektor Jasa Pelayanan
Anara Airport Hotel Perluas Fasilitas dengan Tiga Ruang Pertemuan Baru
Nongsa Digital Park Yakin Capai Target Investasi Rp40 Triliun
Teknologi Blockchain Tawarkan Transparansi dan Keamanan
Dibanderol Rp3.9 jutaan, Ini Spesifikasi OPPO A3 Pro 5G
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap