visitaaponce.com

Lomba Menulis Surat untuk Presiden Tumbuhkan Nasionalisme Siswa

Lomba Menulis Surat untuk Presiden Tumbuhkan Nasionalisme Siswa
Lomba menulis surat untuk presiden yang digelar untuk siswa SD/MI di Jepara, Jawa Tengah.(Ist)

SUBDIT Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jepara menggelar lomba menulis surat untuk presiden dalam rangka rangkaian kegiatan HUT ke-13 BNPT di Pendopo Kartini Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (25/6).

Kegiatan dibuka oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyatna diwakili Plt Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini, hadir juga Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Kol Rahmad Suhendro, dan Lukito Sudi Asmara Ketua FKPT Jepara sekaligus Kepala Kesbangpol Jepara.

Dalam sambutannya, Ratib mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi BNPT melalui FKPT Jepara yang telah mengumpulkan lebih dari 500 siswa SD/MI.

"Ini adalah suatu upaya bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta FKPT sebagai mitra strategis untuk mengadakan lomba menulis ini yang berasal dari Kabupaten Jepara, ini terkumpul 525 siswa dan juga 500 guru serta orangtua yang hadir. Tentu belumlah ada di Jepara kegiatan seperti ini, menumbuh rasa kebangsaan dan nasionalime lewat media tulisan bagi siswa SD dan madrasah ini," ujarnya.

Ratib mengatakan sangat tepat rasanya jika lomba menulis surat untuk presiden digelar di Bumi Kartini. Pasalnya, tempat ini adalah tempat saat Raden Ajeng Kartini menulis surat kepada sahabatnya Ny Abendanon tentang kegelisahan hatinya sekitar 1899.


Baca juga: Kisah Pemulung Sampah Bu Wahyuni, Penerima Manfaat Program Daur Ulang


"Ini sekaligus napak tilas tentang budaya menulis yang diwariskan oleh RA Kartini," ujar Ratib seperti dikutip Antara.

Di tempat yang sama, Rahmad Suhendro mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan salah satu upaya pemerintah, khususnya BNPT, dalam meningkatkan peran serta siswa SD dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, kecintaannya pada bangsa dan negara, sedari dini mereka ditanamkan kecintaan kepada presiden atau kepada bangsanya. Kegiatan ini juga mendorong anak-anak berani mengeluarkan ide lewat tulisan.

"Saatnya ide anak-anak harus dilepas jangan dikungkung. Termasuk harapan-harapan mereka kepada presidennya," kata Rahmad.

Dengan pesan damai, akan tertanam di benak mereka dengan cinta perdamaian, jauh dari kekerasan dan menghindari hal negatif sejak dini. Dikatakan dengan hidup berdampingan beda agama, suku, bahasa sangat baik dalam menegakkan NKRI.

Kegiatan lomba menulis surat untuk presiden ini diikuti 525 peserta, dan akhirnya juara pertama diraih  Kayia Kirana Sari, SDN 3 Blingo, juara kedua oleh Amalia Evarina SDN 5 Bangsri, dan juara ketiga Viona Shafa dari SDN 07 Suwawal Mlonggo. (Ant/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat