Ini Tips Diet Bagi Pasien Hipertensi
![Ini Tips Diet Bagi Pasien Hipertensi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/8b34cdb6377cd970c519cfd77dffaeb5.jpg)
DOKTER spesialis jantung yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Bambang Widyantoro membagikan kiat diet bagi pasien hipertensi, salah satunya pembatasan konsumsi garam untuk membantu mengontrol tekanan darah pasien.
"Konsumsi garam, ini sangat berperan pada terkontrolnya tekanan darah," kata Bambang, dikutip Senin (24/7).
Garam banyak mengandung natrium. Merujuk pada pedoman Perki, asupan natrium hendaknya dibatasi dua gram per hari atau setara dengan lima gram (satu sendok teh) garam dapur.
Baca juga: Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Bagi pasien hipertensi, asupan natrium dibatasi lebih rendah lagi, menjadi 1,5 gram per hari atau 3,5 - 4 gram garam per hari.
Selain tentang asupan garam, Bambang, yang berpraktik di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, juga menyarankan pasien hipertensi menghindari makanan mengandung banyak lemak, tetapi memperbanyak asupan sayuran, buah, serta kacang-kacangan.
Tidak hanya makanan, pasien hipertensi pun disarankan menjaga berat badan sehat yang artinya mereka perlu menurunkan berat badan apabila mengalami obesitas.
Baca juga: Hipertensi Sering Disebut Silent Killer, Kenali dan Waspadai
"Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan ideal, olahraga yang teratur serta sangat disarankan berhenti merokok," kata Bambang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
Seseorang dikatakan obesitas salah satunya apabila memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25,5 - 29 yang didapatkan dengan menghitung berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m).
Obesitas merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan munculnya penyakit kardiovaskular karena menyebabkan kerusakan sel endotel di pembuluh darah.
Sel endotel adalah suatu lapisan tunggal yang melapisi seluruh sistem vaskuler.
"Pembuluh darah akan menjadi lebih kaku dan lebih mudah mengalami kekakuan, meningkatkan risiko tekanan darahnya mulai meningkat," pungkas Bambang. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Ini Batas Aman Konsumsi Daging Agar Terhindar dari Hipertensi
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Siap Makan Daging Kambing di Hari Idul Adha? Penderita Hipertensi Diminta Tetap Kendalikan Diri
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap