visitaaponce.com

Bantu Mahasiswa Relevan dengan Dunia Industri, SBM Indonesia Terapkan AI dalam Perkuliahan

Bantu Mahasiswa Relevan dengan Dunia Industri, SBM Indonesia Terapkan AI dalam Perkuliahan
Ilustrasi kecerdasan buatan(Freepik.com)

TINGKAT kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya melanjutkan studi ke perguruan tinggi semakin meningkat. Dilansir dari Badan Pusat Statistik, pada 2022 jumlah mahasiswa aktif di Indonesia sebanyak 9,32 juta orang. Jumlah tersebut naik sebesar 4,02% dari tahun sebelumnya sebanyak 8,96 juta orang. 

Namun, dari sekian banyak mahasiswa yang berkuliah, masih banyak diantara mereka yang memilih program studi tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Di umur yang serba labil ini, siswa sangat perlu diberikan arahan sehingga menemukan passion untuk memilih kampus yang dirasa baik secara pengajaran dan kurikulumnya. 

Adapun aspek yang dapat dilihat dari meliputi pencarian minat dan bakat dengan mengikuti program ekstrakurikuler, riset universitas dan program studinya, diskusi bersama guru bidang konseling, orientasi pada karier setelahnya dan diskusi serta meminta restu kepada orang tua. 

Baca juga : APTISI Sebut Kesejahteraan Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Lebih Mengkhawatirkan

Kehadiran kecerdasan buatan (AI) memang telah membawa dampak signifikan pada berbagai profesi manusia masa kini, terutama di bidang pendidikan. Seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia kini dapat digantikan oleh AI. 

Misalnya, tugas-tugas rutin yang memerlukan analisis data, pengolahan informasi, atau bahkan pekerjaan fisik dapat dilakukan secara efisien oleh AI. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan tergantikannya banyak pekerjaan manusia. 

Baca juga : Platform Digital Kecewa Pada Draf Perpres Jurnalisme Berkualitas, Ini Jawaban Kemenkominfo

Namun, penting untuk diingat bahwa AI juga membawa potensi baru dan peluang yang dapat mendorong perubahan positif dalam dunia kerja. AI dapat membantu manusia dalam meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan proses bisnis, dan menghasilkan inovasi baru yang sebelumnya sulit dicapai.

Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Indonesia, sebagai salah satu institusi perguruan tinggi baru menawarkan kurikulum yang berdampingan dengan teknologi AI. Tes Satelit merupakan AI Technology yang dipersiapkan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan hasil tes guna peningkatan kemampuan. 

"Selain itu penerapan AI dalam proses belajar mengajar dapat memberikan output yang maksimal dalam penyerapan kerja pada masa depannya," ujar Marko Rasuandi, Chairman of SBM Indonesia.

Hal serupa diterapkan dalam kurikulum yang ada di kampus tersebut. SBM Indonesia menerapkan kurikulum mayor dan mini degree, yang memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah di luar program studi utama mereka. 

"Dengan adanya konsep ini, mahasiswa dapat menambahkan bidang studi yang diminati untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan komprehensif," imbuh Marko.

Dengan mengusung kurikulum yang mengintegrasikan teknologi berbasis AI, SBM Indonesia mempersiapkan mahasiswa untuk siap menghadapi tantangan di masa depan yang semakin didorong oleh teknologi. 

Hal ini sejalan dengan visi SBM Indonesia untuk mencetak para lulusan yang siap bersaing di era digital dan mampu beradaptasi dengan cepat pada perubahan teknologi yang terus berkembang yang ditopang dengan akhlak yang dapat bersanding dengan setiap implementasi ilmu tersebut diterapkan. 

“SBM Indonesia juga berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belajar menarik yang berorientasi pada teknologi. Hal ini dapat dilihat dari pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan teknologi digital dan mengintegrasikan kecerdasan buatan sebagai pendukung perkuliahan," pungkas Marko. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat