Peringati HAN 2023, RS MMC Cegah dan Tangani Gangguan Pernapasan Anak
![Peringati HAN 2023, RS MMC Cegah dan Tangani Gangguan Pernapasan Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/076687e91f74741d54f9b09015915c62.jpg)
POLUSI udara tidak hanya memangkas harapan hidup, tetapi juga masa depan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 10.000 kematian dan lebih dari 5.000 pasien rawat inap yang dapat dikaitkan dengan polusi udara setiap tahun di Jakarta.
Selain itu, polusi udara juga menyebabkan lebih dari 7.000 dampak kesehatan yang merugikan pada anak-anak. Faktor risiko polusi udara terhadap gangguan pernapasan menjadi cukup tinggi.
Gangguan pernapasan yang terjadi terutama pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele. Sebab, bisa jadi kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan pernapasan yang bersifat serius.
Baca juga: Polusi Sebabkan Gangguan Pernapasan hingga Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, sekaligus bertepatan dengan peluncuran wajah baru dari poli anak atau Pediatric Cluster.
Wajah baru Pediatric Cluster RS MMC ini semakin mengedepankan kualitas layanan melalui dokter spesialis anak dan perawat yang kompeten, untuk membantu pemantauan perkembangan maupun masalah kesehatan pada anak.
Upaya Preventif Gangguan Pernapasan pada Anak
Pada momen ini juga, RS MMC berupaya mendukung tindakan preventif atau pencegahan gangguan pernapasan pada anak, dalam webinar awam bersama Dokter Spesialis Anak Konsultan Paru dan Konsultan Alergi & Imunologi RS MMC.
Webinar awam ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara MMC Hospital Virtual Launching New Look Pediatric yang didukung oleh berbagai pihak untuk mendukung anak Indonesia yang sehat bebas dari polusi udara.
Baca juga: Anak Seorang Perokok Berisiko Empat Kali Lebih Besar Alami Gangguan Pernafasan
Fokus dari webinar ini adalah memberikan edukasi kepada orang tua tentang gangguan pernapasan pada anak baik dalam pencegahan maupun penanganan.
Narasumber pada webinar baru-baru ini, dr. Budiman I. SpA-K, Dokter Spesialis Anak Konsultan Paru RS Metropolitan Medical Centre mengatakan, “Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit, bahkan gangguan pernapasan."
"Walaupun penyakit pernapasan pada anak-anak adalah penyakit yang sangat umum. Namun, orang tua tetap harus mengetahui apa saja gangguan pernapasan yang dialami anak dan bagaimana cara mengatasinya,” kata dr.Budiman.
Baca juga: Udara di Jakarta sudah Tidak Sehat? Ini Penjelasan Ahli Paru
Gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh polusi udara ini juga bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh anak. Misalnya dapat memicu terjadinya reaksi alergi dan penyakit infeksi.
“Pada kondisi polusi udara sedang berada di level tertinggi, orangtua memang harus berupaya ekstra terutama jika memiliki anak yang alergi, yaitu dengan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh pada anak.” ujar dr. Molly Dumakuri Oktarina Sp.A-K, Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi RS MMC.
Di samping itu, saat ini masalah kesehatan yang terjadi pada anak di Indonesia tidak hanya terkait gangguan pernapasan, masalah lainnya yang menjadi isu nasional dan masih menjadi perhatian khusus adalah gizi.
Masalah gizi utama di Indonesia terdiri dari masalah gizi pokok yaitu Kekurangan Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), serta gizi lebih (obesitas).
Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Tingginya Angka Penyakit Pernapasan
Penanganan masalah gizi juga sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. RS MMC turut mendukung upaya peningkatan generasi yang berkualitas ini dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak dengan asupan gizi dan perawatan yang baik.
“Dengan kondisi saat ini, RS Metropolitan Medical Centre mendukung kesadaran terhadap masalah kesehatan anak yang menjadi isu nasional dan juga isu saat ini, yaitu masalah polusi udara terhadap kesehatan pernapasan anak," dr. Kharisma Ersha Mufti, MARS selaku Direktur Utama RS MMC
"Melihat polusi udara saat ini yang semakin memburuk, kita berharap semakin banyak orangtua yang memperoleh pengetahuan tentang bahaya polusi terhadap kesehatan anak.” ujar dr. Kharisma. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap