visitaaponce.com

Ini yang Harus Ada di Ruang Menyusui di Kantor

Ini yang Harus Ada di Ruang Menyusui di Kantor
Petugas merapikan ruangan khusus laktasi di Pasar Gunung Batu, Kota Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Arif Firmansyah)

DOKTER konselor laktasi lulusan Universitas Padjadjaran Fitra Sukrita Irsal menyarankan ada lemari es untuk menyimpan ASI dan wastafel untuk mencuci peralatan memompa ASI di ruangan menyusui atau laktasi kantor.

Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu, dikutip Jumat (18/8), mengatakan hal itu setidaknya perlu disediakan perusahaan berskala besar dan memiliki jumlah karyawan yang sudah relatif banyak.

"Perusahaan berbeda-beda, ada yang skala kecil, besar, itu disesuaikan apakah berupa ruang menyusui secara khusus," kata Fitra.

Baca juga : Fakta ASI Eksklusif, Satu-Satunya Sumber Nutrisi Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan

Sementara, pada perusahaan skala kecil, juga bisa disesuaikan dengan kemampuan mereka, misalnya sudut ruangan yang cukup tertutup dan privat untuk digunakan sebagai tempat ibu menyusui atau memerah ASI.

Pemerintah, melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2013, menyebut standar ruang laktasi antara lain adalah ruangan khusus dengan ukuran minimal 3x4 meter dan atau disesuaikan dengan jumlah karyawan perempuan yang sedang menyusui, ada pintu yang dapat dikunci dan mudah dibuka dan ditutup, lantai bisa keramik, semen, atau karpet.

Kemudian, memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup, bebas potensi bahaya di tempat kerja termasuk polusi, penerangan ruangan yang cukup, dan tersedia wasfafel dengan air mengalir untuk mencuci tangan dan peralatan.

Baca juga : Seberapa Petingnya Sih ASI untuk Bayi? Simak Artikel Berikut Ini!

Peralatan Ruang ASI di tempat kerja sekurang-kurangnya terdiri atas peralatan menyimpan ASI dan peralatan pendukung lainnya sesuai standar.

Kemudian, lebih rinci mengenai peralatan di ruang laktasi, selain lemari pendingin, setidaknya diperlukan juga gel pendingin, tas untuk membawa ASI perahan dan sterilizer botol ASI.
  
"Memang sebaiknya setiap perusahaan menyediakan tempat untuk menyusui atau memompa ASI, sesuai dengan kemampuan masing-masing," kata Fitra.

Fitra berpendapat, sejak hamil, para karyawan perempuan perlu mempersiapkan diri dengan matang, bukan hanya tentang kehamilan dan persalinan, tetapi juga galangan dukungan dari atasan atau rekan kerja misalnya berdiskusi tentang apa yang diperlukan untuk mendukung kegiatan memompa ASI saat di tempat kerja.

Baca juga : Mom Uung Gelar Roadshow Bahas Menyusui Bayi, Stunting, dan Support System 

"Semakin cepat bangun diskusi dengan atasan atau rekan kerja, mungkin akan semakin mereka lebih menyiapkan fasilitas untuk membantu ibu," ujar dia.

Fitra menambahkan, karyawan perempuan yang mendapat dukungan menyusui dari kantornya sehingga mampu menyusui bayinya sesuai rekomendasi pakar kesehatan pada akhirnya memberikan manfaat bagi perusahaan.

Manfaat ini yakni jarang absen akibat bayi sakit sehingga biaya untuk perawatan dari perusahaan akan berkurang dan karyawan akan lebih loyal pada perusahaan. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat