visitaaponce.com

Grup Angklung ANGGREKDibentuk untuk Lestarikan Musik Tradisional

Grup Angklung ANGGREK Dibentuk untuk Lestarikan Musik Tradisional
Grup bernama Angklung Gema Kreasi (ANGGREK) itu digawangi oleh Effy Kuswita sebagai ketua dan Rini sebagai sekretaris.(Ist)

INDONESIA, sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, memiliki beragam warisan tradisional yang mencakup seni, tarian, kuliner, dan tentu saja, musik.

Salah satu permata tersembunyi dari warisan musik tradisional Indonesia adalah angklung. Angklung merupakan alat musik bambu yang unik dan menarik, memiliki peran penting dalam mewujudkan identitas budaya Indonesia.

Angklung berasal dari daerah Jawa Barat, Indonesia. Sebagai instrumen yang mengandalkan bambu sebagai bahan utamanya, angklung memiliki hubungan erat dengan alam.

Baca juga: Angklung dan Busana Tradisional Indonesia Pukau Rakyat Sudan

Legenda masyarakat Sunda mengisahkan bahwa angklung diciptakan oleh Dewi Sri, dewi padi, untuk menghibur petani dalam usaha pertanian mereka. Namun, perkembangan sejarah angklung lebih rumit daripada hanya sebuah legenda.

Keunikan angklung tidak hanya terletak pada suaranya yang khas, tetapi juga pada cara bermainnya yang melibatkan banyak orang.

Baca juga: Praja IPDN Turut Pecahkan Rekor Dunia Angklung

Setiap tabung bambu pada angklung menghasilkan satu nada tertentu, dan ketika berbagai ukuran angklung dimainkan bersama, maka terciptalah harmoni yang indah.

Karena itulah, angklung sering dimainkan dalam kelompok besar, yang memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik antara para pemainnya.

Baca juga: Komunitas Pemain Angklung Lansia, ANGGUN Tampil Memukau di HUT MRT

Untuk mlestarikan dan mengembangkan kesenian angklung, tepat pada 17 Agustus 2023 lalu, sekelompok ibu-ibu kreatif dan energik yang mempunyai hobi di bidang musik tradisional membentuk sebuah grup angklung. Grup bernama Angklung Gema Kreasi (ANGGREK) itu digawangi oleh Effy Kuswita,SH, sebagai ketua dan Rini sebagai sekretaris.

Pembentukan Grup Angklung ANGGREK ini sekaligus ditandai dengan penampilan perdana mereka di Mal Transmart Graha Bintaro. Penampilan perdana itu menampilkan 11 personel yang merupakan para founder dari grup angklung ini.

Visi Lestarikan Budaya dan Kesenian Tradisional

“Pembentukan grup angklung ini memiliki visi melestarikan budaya dan kesenian traditional Indonesia, terutama musik berbahan dasar bambu yang dikenal dengan angklung ini," kata Effy Kustiwa.

Baca juga: Bertemu Sanggar Angklung, Pemkot Jakarta Selatan Dukung Para Pelaku Seni

"Ke depan, kami akan terus mengembangkan grup musik angklung ANGGREK kepada masyarakat ini melalui event-event, dan kegiatan sosial. Kami juga akan meningkatkan hubungan kerja sama dengan organisasi-organisasi lain, termasuk tampil di pertunjukkan kesenian,” papar Effy Kuswita.

Ia menambahkan, siapa pun bisa menjadi anggota Grup Angklung ANGGREK, wanita maupun pria. Setiap seminggu sekali grup tersebut berlatih di Transmart Mall Bintaro.

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, angklung memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya Indonesia. Dengan menjaga keberlanjutan budaya ini, kita tidak hanya merawat warisan nenek moyang, tetapi juga memberikan peluang kepada generasi mendatang untuk merasakan dan menghargai warisan luhur tersebut. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat