visitaaponce.com

Komunitas Pemain Angklung Lansia, ANGGUN Tampil Memukau di HUT MRT

SEKELOMPOK Ibu energik yang tergabung dalam kelompok musik tradisional angklung nenunjukkan kebolehannya pada Minggu lalu (26/3).

Alat musik angklung sebagai diketahui merupakan alat musik dari bambu dan alat musik tradisional asli indonesia. Setiap satu angklung bisa menghasilkan satu nada atau akord dan beberapa pemain harus berkolaborasi jika ingin memainkan melodi.

Angklung Berkembang Luas di Jawa Barat

Angklung alat musik yang berkembang luas di Indonesia terutama daerah Jawa Barat. Alat musik ini berkaitan erat dengan bambu. Sejak dahulu bambu memang akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Angklung dan Busana Tradisional Indonesia Pukau Rakyat Sudan

Alat musik angklung kini sudah di kenal oleh masyarakat modern Jakarta.  Sekarang ini alat musik angklung terus di populerkan kembali gaungnya lewat Komunitas ANGGUN  (ANGklung GUmati Nusantara).

Ketua ANGGUN Gianti Sastrawinata mengatakan,"Kali ini komunitas angklung Nusantara atau ANGGUN melakukan performance untuk meramaikan HUT ke-4 PT MRT yang berlangsung di Taman Martha Blok M, Jakarta Selatan."

"Kami  telah mendirikan Komunitas angklung Nusantara sejak  tanggal 7 Oktober tahun 2021,  tetapi kami berkiprah di angklung  sudah sejak tahun 2015," kata Gianti dalam keterangan pers, Selasa (28/3).

Komunitas Angklung Nusantara Sempat Bubar

"Sebelumnya  kami punya grup lain, karena satu dan lain hal, kemudian merebak kasus pandemi juga, akhirnya kami bubarkan," jelasnya.

"Akhirnya di tengah-tengah perjalanan, kami membentuk group baru dengan nama ANGGUN (ANGklung GUmati Nusantara) tapi personelnya kebanyakan dari grup lama. hingga  sekarang anggota sekitar 60 orang," ucap Gianti .

Baca juga: Bertemu Sanggar Angklung, Pemkot Jakarta Selatan Dukung Para Pelaku Seni  

Ia menuturkan, "Musik tradisional angklung ini dari Jawa Barat dan kita  ingin mengakomodasi ibu-ibu yang senior-senior sudah usia 60 ke atas untuk wadah untuk tetap aktif bisa kreatif dan ada sesuatu yang positif dengan bermain angklung."

"Sebetulnya tidak ada kriteria khusus tapi pada umumnya sih kita rata-rata 60 tahun ke atas tapi kalau di bawah itu pun juga kita sih nggak apa-apa gitu kalau ingin bergabung dengan ANGGUN," paparnya.

"Tentunya kami juga mempunyai peraturan yang harus ditaati oleh setiap anggota yang ikut serta di dalam grup ini," imbuhnya.

Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia Muri, Dharma Pertiwi Bawa Angklung Mendunia

Dengan anggotanya yang rata-rata di atas 60 tahun, ANGGUN telah mewakili para lansia yang terus berkreasi melalui seni angklung.  

Saat tampil mengisi HUT ke-4 MRT, kelompok ANGGUN mampu menyajikan permainan angklung yang menarik dan mendapat sambutan bagus.

Sementara itu, Ketua HRD ANGGUN Unty Wielan mengatakan,"Saya sudah katakan bahwa kita ingin melestarikan angklung di manapun, kan angklung ini sudah menjadi warisan budaya Indonesia dan sudah diakui  UNESCO pada tahun 2010."

"Jadi kita ingin menjadi bagian dari kelompok yang turut serta melestarikan angklung di nusantara ini khususnya di DKI Jakarta," ucapnya.

Baca juga: Kenalkan dengan Angklung, Sekjen Kemenkoominfo Ajak Delegasi DEWG G20 Terapkan Harmoni

"Kalau bisa sih secara internasional gitu. Kami juga ingin menularkan kepada kelompok-kelompok lain mungkin ada komunitas-komunitas lain untuk melakukan yang hal sama dengan kami sehingga angklung itu bisa tersebar di mana-mana," papar Unty.

"Selain itu juga  kita sebagai senior-senior ini tidak menjadi halangan untuk bisa aktif, kreatif juga bisa produktif  dalam kelompok angklung ini," kata Kepala Humas  ANGUN Effy Kuswita.

"Jadi kami ingin memberikan contoh untik generasi muda agar bisa lebih mencintai seni tradisional leluhur," kata Effy. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat