visitaaponce.com

Ini Dampak Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit dan Cara Mencegahnya

Ini Dampak Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit dan Cara Mencegahnya
Warga mengenakan masker untuk menangkal dampak polusi udara di Jakarta(MI/Usman Iskandar)

POLUSI udara yang terjadi di wilayah Jabodetabek saat ini  menciptakan dampak nyata pada kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Pada beberapa hari terakhir, angka PM2.5 di Jakarta melebihi ambang batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara signifikan melampaui standar aman 25 mikrogram per meter kubik. Ini menunjukkan bahwa kualitas udara di kota ini jauh dari kondisi yang dianggap sehat. 

Selain bisa terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, polusi juga bisa berdampak pada kesehatan kulit. Hal ini karena kulit merupakan organ tubuh terluar yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh dari benda asing, termasuk polusi. 

Baca juga : Polusi Udara Tinggi, Tangkis dengan Skincare Tepat Sasaran

Zat berbahaya yang dihasilkan polusi tersebut, seperti karbon monoksida, benzena, hidrogen klorida, ozon, dan logam berat, termasuk timbal dan merkuri, bisa merusak dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada kulit.

Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter dr Abi  Noya mengatakan, paparan polusi pada kulit yang terlalu banyak atau sering dapat membuat kulit cepat rusak dan berisiko mengalami berbagai kondisi atau penyakit.

Dampak Polusi Udara Pada Kulit

Beberapa kondisi yang bisa dialami kulit akibat polusi antara lain : 

Baca juga : Mencegah Kulit Berjerawat Akibat Polusi dengan Skincare Probiotik

Iritasi Kulit

Iritasi kulit ringan umumnya tidak berbahaya bagi kulit, tetapi iritasi yang parah bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena biasanya kulit akan terasa gatal, tampak bersisik, kemerahan, dan bahkan terasa perih atau nyeri.

Jerawat

Baca juga : Pemprov DKI akan Perluas Kawasan Rendah Emisi di Jakarta

Riset menyebutkan bahwa paparan polusi berlebihan bisa menyebabkan kulit terlalu banyak menghasilkan sebum. Sebum adalah minyak alami kulit yang berfungsi untuk melembapkan kulit dan mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.Ketika jumlah sebum meningkat, kulit wajah akan menjadi terlalu berminyak, sehingga mudah muncul komedo dan jerawat.

Hiperpigmentasi

Polusi udara juga dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau bintik-bintik gelap pada kulit, terutama pada area yang terpapar polusi secara langsung.

Baca juga : Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Perluas Layanan Integerasi Angkutan Umum

Penuaan Dini

Polusi udara seperti partikel debu, polutan, dan zat kimia dapat merusak lapisan pelindung kulit dan memicu produksi radikal bebas. Ini dapat mengakibatkan kerusakan pada kolagen dan elastin, protein-protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya, kulit dapat mengalami penuaan dini, seperti keriput, garis halus, dan kulit kendur.

Kanker kulit

Baca juga : Jelang Imlek, Eudora Aesthetic Clinic Sediakan Diskon Khusus

Polusi pada kulit juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Udara yang tercemar mengandung banyak zat berbahaya, termasuk berbagai jenis racun yang memiliki sifat karsinogenik.

Dampak dari polusi udara yang ekstrem tidak bisa diabaikan karena telah menciptakan tantangan nyata bagi kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. 

Langkah Pencegahan

Para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat Jakarta mulai mencoba melakukan beberapa perubahan dan penyesuaian dalam pola hidup karena situasi ini. Seperti mengenakan masker pernapasan dan membatasi aktivitas di luar ruangan seperti olahraga, berjalan-jalan, dan bermain. 

Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk pada Minggu Pagi

Khususnya untuk kesehatan kulit, menurut dokter Abi ada beberapa langkah pencegahan dampak buruk polusi udara yang dapat dilakukan, antara lain: 

Membersihkan kulit dengan rutin dan tepat

Rutin membersihkan kotoran yang menumpuk di wajah ketika  bangun dan sebelum tidur. Menggunakan sabun berbahan kimia lembut untuk kulit guna mencegah terjadinya iritasi dan alergi pada kulit serta eksfoliasi dapat dilakukan untuk memaksimalkan upaya menjaga kebersihan kulit. Gunakan juga toner dan pelembap untuk merawat kulit dan mencegah kulit kering.

Baca juga : Beri Hukuman Tegas untuk Pelaku Pencemaran Udara

Gunakan tabir surya

Disarankan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 35 atau lebih ketika beraktivitas di bawah terik matahari, terutama pada pukul 10.00–15.00. Penggunaan tabir surya juga penting untuk mencegah sunburn dan mengurangi risiko terjadinya kanker kulit.

Air dan Hidrasi

Baca juga : Hentikan Tilang Uji Emisi, Polisi Dianggap Menentang UU

Konsumsi cukup air penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu dalam proses detoksifikasi tubuh dari zat-zat berbahaya.

Konsumsi makanan bergizi dan kaya akan antioksidan

Asupan nutrisi yang sehat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dan melawan dampak buruk polusi, seperti buah dan sayuran.  Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi udara dan faktor lingkungan lainnya. Nutrisi yang kaya akan antioksidan meliputi vitamin C, vitamin E, beta-karoten (provitamin A), selenium, dan zinc. Makanan seperti buah-buahan segar, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak ikan (sumber omega-3) dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan.

Baca juga : Klinik Kecantikan Ini Hadirkan Teknologi Perawatan Kulit Perempuan Usia 30-60 Tahun

Alodokter menyarankan masyarakat agar selalu bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan langkah terbaik dalam merawat kulit menghadapi polusi udara. 

Optimalkan fitur chat dengan dokter di aplikasi Alodokter apabila dirasa ada ketidaknyamanan akibat polusi udara. Fitur ini juga dapat merekomendasikan pemeriksaan jika diperlukan hingga mem bantu untuk booking jadwal pemeriksaannya di klinik atau RS sesuai pilihan. (Z-5)

Baca juga : Lansia dan Balita Diminta tetap di Rumah saat Polusi Udara Tinggi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat