visitaaponce.com

Mikroplastik Ganggu Kehidupan Biota Dasar Laut

Mikroplastik Ganggu Kehidupan Biota Dasar Laut
Aksi bersih sampah plastik di pinggir pantai(Antara)

GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Etty Riani mengungkapkan, mikroplastik yang ada dalam lingkungan akan berpengaruh pada kehidupan biota dasar laut. Ia mengungkapkan bahwa mikroplastik akan tercampur oleh sedimen yang merupakan tempat biota dasar laut dan makin lama akan makin banyak.

“Selain hal tersebut, biota dasar banyak yang makan mengambil makanan berupa seresah, sehingga sedimennya itu sendiri akan termakan, sehingga jika pada sedimen tersebut terkontaminasi oleh mikroplastik, maka mikroplastik secara tidak sengaja akan dimakan,” kata Etty saat dihubungi, Minggu (3/9).

Ia membeberkan, padahal mikroplastik ini bisa sebagai inang antara B3, sehingga jika sedimen terkontaminasi B3, maka B3 tersebut akan masuk ke dalam mikroplastik. Ketika mikroplastik dalam sedimen termakan, maka B3 tersebut akan masuk ke dalam tubuh melalui proses makan.

Baca juga: Menko PMK: Sampah Plastik Menyusup sampai ke Darah Kita

Selain hal tersebut, bahan mikroplastik tersebut mirip dengan bahan bakar migas yang banyak mengandung B3. Ketika mikroplastik termakan maka tubuh biota tersebut akan terkontaminasi B3 dari bahan B3 yang terdapat pada mikropkastik itu sendiri. Ditambah B3 yang berasal dari sedimen namun masuk ke dalam mikroplastik, mengakibatkan B3 yang masuk menjadi ganda. Sehingga tentu akan membahayakan.

Namun, mikropalstik sendiri tidak akan masuk ke dalam darah karena ukurannya yang besar. Namun mikroplastik akan diKeluarkan dari saluran pencernaan, tetapi B3 yang terdapat di dalamnya bisa keluar dari MP dan masuk ke dalam darah untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sehingga jika jumlah yg masuk banyak akan membahayakan kehidupan.

Baca juga: Memprihatinkan, Sungai Krembangan Penuh Eceng Gondok dan Sampah

Menurut dia, di Sungai Citarum dan Ciliwung, ditemukan mikroplastik, meski sangat sedikit. Namun, di lokasi yang padat penduduk mikroplastik makin banyak, khususnya di tempat kegiatan industri, terutama industri tekstil.

“Tantangannya penggunaan plastik tidak pernah berkurang, dan kesadaran masyarakat ut melakukan reuse, misalnya belum merata ke semua masyarakat. Belum lagi makin ke sini makin banyak produk yang menggunakan plastik multi layer sehingga penanganannya makin sulit,” beber Etty.

“Untuk itu perlu menyadarkan seluruh lapisan masyarakat untuk selalu berperilaku ramah lingkungan,” pungkasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat