Pelaku Edukasi Digital yang Beri Iming-iming Uang Kembali Rusak Kepercayaan Publik
![Pelaku Edukasi Digital yang Beri Iming-iming Uang Kembali Rusak Kepercayaan Publik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/fbe8d87ec18c5e4af9ec69003ba9756f.jpg)
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan dugaan kasus penipuan kursus data analytics yang dilakukan perusahaan bernama Refocus Digital Academy. Perusahaan asal Rusia tersebut memberikan iming-iming jaminan uang kembali (refund) 100% kepada para pelanggan jika merasa, dalam satu bulan, tidak cocok dengan kursus tersebut. Refund juga akan diberikan jika setelah 18 bulan menyelesaikan kursus, pelanggan tidak mendapatkan pekerjaan.
Nyatanya, iming-iming itu tidak terpan terealisasi. Banyak korban mengaku tidak menerima refund meski sudah menyatakan tidak cocok.
Co-Founder dan CEO Algoritma Data Science School Nayoko Wicaksono mengatakan hal yang dilakukan Refocus telah mencederai industri edukasi digital. Menurutnya, itu akan berdampak pada banyak perusahaan lain, termasuk perusahaannya yang sudah ia bangun sejak 2017.
Baca juga: Polisi Kantongi Terduga Tersangka Penipuan JomBingo Seorang WNA
“Sudah mulai ada student yang takut mendaftar karena Refocus ini. Kita peduli karena kita pemain paling awal di 2017. Waktu belum ada siapa-siapa, kami sudah selalu fokus ke komitmen karena sekolah itu semua based on reputation,” ujar Nayoko kepada Media Indonesia, Kamis (14/9).
Nayoko mengatakan perusahaannya tidak pernah gegabah untuk memberikan iming-iming apapun kepada masyarakat. Pasalnya, memberi refund jika pelanggan tidak mendapat pekerjaan adalah hal yang tidak masuk akal.
Baca juga: Nama Pj Gubernur Bali Dicatut untuk Menipu
“Banyak yang kasih jaminan kerja di industri ini itu, tapi banyak yang bohong. Pakai banyak terms and condition,” tuturnya.
Dia menegaskan bahwa Algoritma berdiri karena melihat ada masalah terhadap lulusan sekolah tinggi yang tidak memiliki kehalian yang dibutuhkan industri.
“Kita bantu banyak orang dengan memberikan program matching ke industri dari graduates dan juga memberikan scholarship gratis ke anak-anak universitas yang kurang mampu,” jelasnya.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan sanksi tegas terhadap apa yang dilakukan oleh Refocus. Pasalnya, hal yang dilakukan olehnya akan menghancurkan kepercayaan publik dan berdampak pada perusahaan edukasi berbasis digital lainnya.
Sebagai langkah nyata untuk membantu para korban, Algoritma memberikan kelas workshop online secara gratis yang akan dibuka pada Oktober 2023 nanti. (Z-11)
Terkini Lainnya
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Tingkatkan Kualitas, Sekolah di Batam Sediakan Ujian Sertifikasi Cambridge
Hari Anti Narkoba Sedunia Jadi Momentum Memutus Mata Rantai Narkoba di Indonesia
Mau Tahu Gejala Anak Alergi Susu Sapi, Cek di Platform Tanya Jawab Berbasis AI Ini
Gim Daring Jadi Pintu Masuk Anak-Anak Terjebak Judi Online
Ayah Bunda, Edukasi Seks pada Anak Bisa Cegah Kejahatan Seksual
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap