visitaaponce.com

Pasien Gagal Ginjal Boleh Berolahraga, Asal...

Pasien Gagal Ginjal Boleh Berolahraga, Asal...
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Perhimpunan Transplantasi Indonesia Maruhum Bonar Hasiholan Marbun menjelaskan tentang aktivitas olahraga yang boleh dan tidak boleh dilakukan penderita gagal ginjal.

"Ya, olahraga boleh, namun dengan catatan dan kondisi tertentu," kata Maruhum, dikutip Selasa (19/9).

Setiap ahli kesehatan setuju olahraga menjadi salah satu kunci penting untuk mendapat kondisi tubuh yang bugar dan sehat. Sejuta manfaat bisa didapat dari berolahraga.

Baca juga: Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi

Namun, olahraga nyatanya tidak untuk semua orang, misalnya bagi seseorang dengan penyakit dan kondisi-kondisi kesehatan tertentu.

Maruhum menjelaskan, pasien gagal ginjal, termasuk yang baru dan masih dalam tahap perawatan pascaoperasi transplantasi ginjal, boleh berolahraga dengan intensitas rendah atau ringan.

"Asal ada tahapannya, jangan langsung olahraga berat, dimulai dari berjalan santai, utamanya bagi lanjut usia. Bagi usia produktif sekitar 40 tahun berlari masih boleh, namun bertahap," jelas Maruhum.

Baca juga: Setelah Transplantasi Ginjal, Pasien Wajib Kontrol Rutin

Lalu bagaimana dengan olahraga yang dilarang? Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal hipertensi jebolan Universitas Indonesia itu menyebut, ada olahraga yang tidak boleh dilakukan oleh penderita gagal ginjal.

Olahraga yang melibatkan perut, perlu dihindari, bahkan Maruhum meminta untuk meninggalkannya. Olahraga bela diri kebanyakan, termasuk karate hingga judo juga dilarang.

"Olahraga yang tidak boleh itu tendang perut seperti karate, atau judo, perutnya nanti juga tertekuk, dan segala macam, tidak boleh," tegas Maruhum.

Namun tidak perlu khawatir, semua larangan ini, jelas dia, akan dapat kembali dilakukan bila pasien telah dinyatakan stabil pascatransplantasi ginjal.

"Pasien baru dapat dikatakan kondisinya stabil umumnya tiga bulan hingga satu tahun pascatransplantasi. Pasien transplantasi ginjal dalam olimpiade juga ada, segala macam olahraga boleh. namun dengan catatan setelah kondisinya stabil," kata dia.

Lebih lanjut, Maruhum mengatakan pasien pascatransplantasi ginjal perlu melakukan perawatan dan pengobatan secara rutin semasa hidupnya. Ini yang kerap diabaikan hingga 60% pasien.

Bila ingin berolahraga seperti sediakala, apa lagi bagi para penderita yang sebelumnya gemar berolahraga, pengobatan dan konsultasi dokter tidak boleh terlewatkan. Bila pengobatan diabaikan, fungsi ginjal berisiko kembali menurun. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat