Ternyata, Pasien Cacar Air Boleh Mandi, Asalkan...
![Ternyata, Pasien Cacar Air Boleh Mandi, Asalkan...](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/2fa0bbc4f5567d2483508a936bf7bd3f.jpg)
KETUA Unit kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia Anggraini Alam mengatakan pasien cacar air boleh mandi tetapi syaratnya tidak mengalami demam.
"Saat demam kalau dimandikan tidak nyaman, karena ada periode akan menjadi dingin setelah mandi," kata Anggraini, dikutip Kamis (5/10).
Selain itu, pasien dengan kondisi demam, jika dimandikan nantinya dikhawatirkan justru meningkatkan suhunya sehingga sekali lagi dokter tidak menyarankan pasien mandi bila demam.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah yang Membandel
"Begitu dingin dibaca oleh tubuh ini ternyata suhu kurang tinggi, tubuh akan bikin lagi demam lebih tinggi," tutur Anggraini.
Tetapi, apabila pasien tidak demam, dia boleh mandi namun dipastikan jangan sampai pecah cacar airnya karena bisa berisiko memunculkan infeksi.
Kulit sebenarnya berisi kuman dan mandi membantu menghindari bakteri atau kuman-kuman itu menginfeksi cacar air yang pecah dan akhirnya menyebabkan scar atau bopeng. Di sisi lain, mandi bisa membuat nyaman pasien.
Baca juga: Kalbe Gelar Edukasi Stunting di Pandeglang
"Mandinya, jangan digosok-gosok, karena kalau pecah justru di sanalah tempat kuman masuk, karena kulit kita adalah bentengnya kuman. Kalau kita gosok, rusak kulitnya kuman masuk semua," jelas Anggraini.
Saat mandi, pasien boleh menggunakan sabun, kemudian perhatikan saat mengeringkan tubuh agar tidak menggosok terlalu kuat.
Kemudian, mereka bisa mengoleskan losion atau bedak cair usai mandi karena membantu kulit nyaman sekaligus mengurangi kemungkinan cacar mudah pecah apabila tergosok.
Cacar air disebabkan virus Varicella zoozter dan biasanya ditularkan melalui pernapasan dan kontak langsung dengan lesi orang yang terinfeksi.
Gejala pasien cacar air antara lain demam, nafsu makan berkurang, dan mual. Mereka juga umumnya memiliki ruam merah kecil di beberapa bagian tubuhnya dan gatal. Ruam ini muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar lima hingga 10 hari.
Untuk pengobatan, dokter biasanya meresepkan obat untuk mengurangi keparahan cacar air. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Jangan Remehkan Cacar Air, Dapat Sebabkan Infeksi Paru
Ini Beda Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar
5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak
7 Fakta Cacar Air yang Amat Menular, Cegah dengan Vaksin
Seseorang Hanya Derita Cacar Air Sekali Seumur Hidup, Benarkah?
Hati-Hati, Cacar Air Bisa Sebabkan Komplikasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap