visitaaponce.com

589 Koleksi Museum Nasional Berhasil Dievakuasi dan Diidentifikasi

589 Koleksi Museum Nasional Berhasil Dievakuasi dan Diidentifikasi
Suasana Museum Nasional Indonesia setelah kejadian kebakaran(Antara/Wahyu Putro A)

TIM Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) melaporkan telah mengidentifikasi 589 koleksi dari 817 koleksi yang terdampak musibah kebakaran.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra mengungkapkan, tim berhasil mengidentifikasi 589 artefak dalam waktu dua minggu meskipun pekerjaan tersebut sangatlah kompleks dan perlu kehati-hatian.

“Hingga hari ini proses evakuasi dan identifikasi terus berlanjut di ruang koleksi keramik, terakota, dan peradaban,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (10/10).

Baca juga : IAAI Sebut Museum di Indonesia belum Memiliki SOP Penanggulangan Bencana

“Kami juga mendapat bantuan tenaga ahli dari Tim Balai Konservasi Borodubur dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Provinsi Banten dan DKI Jakarta untuk menyisir koleksi-koleksi yang terdampak, khususnya yang tertimpa dinding bangunan cagar budaya MNI yang runtuh akibat kebakaran. Saat ini, tim evakuasi masih melakukan penyisiran koleksi,” lanjutnya.

Penanganan lebih lanjut di sisa ruangan terdampak, yakni Ruang Budaya Indonesia akan ditangani setelah Pihak Kepolisian RI tuntas melakukan penyelidikan dan MNI mendapat izin untuk proses evakuasi dan identifikasi.

Baca juga : Manajemen Risiko Bencana terhadap Museum dan Cagar Budaya Nasional Terus Diperkuat

“Bersamaan dengan proses evakuasi dan identifikasi yang terus diupayakan, sejak Senin, 2 Oktober 2023, proses klasifikasi telah dimulai. Kami menargetkan proses klasifikasi tingkat kerusakan atas setiap koleksi terdampak dapat rampung paling cepat bulan ini,” lanjut Mahendra.

Proses klasifikasi sendiri akan dibagi menjadi tiga kategori, yakni koleksi terdampak ringan, sedang, dan berat. Setelah tahap penyelamatan koleksi dilakukan, Tim Khusus Penanganan Unit MNI akan memasuki tahap analisis untuk selanjutnya ditentukan rekomendasi penanganan atau proses remediasi dan/atau restorasi yang sesuai untuk setiap koleksi yang terdampak.

Rangkaian proses tersebut membutuhkan ketelitian, sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Untuk itu, selama proses tersebut berlangsung, MNI ditutup untuk publik.

“Tapi, melihat antusiasme publik terhadap sajian koleksi artefak dan benda bersejarah yang berada di MNI, saat ini BLU MCB juga tengah merencanakan berbagai rangkaian program agar publik tetap bisa mengakses koleksi MNI. Hal ini penting agar pemanfaatan pengetahuan dapat terus berjalan,” kata Mahendra.

“Kami ingin terus berupaya menyajikan sarana edukasi yang optimal kepada publik, untuk itu kami sedang mengupayakan beberapa program. Hal ini tentunya akan bersamaan dengan upaya kami untuk terus menginformasikan informasi terbaru seputar proses pemulihan MNI secara terbuka dan berkala kepada publik,” tutupnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat