visitaaponce.com

Simak, Inilah Gejala dan 5 Cara Mengatasi Muntaber

Simak, Inilah Gejala dan 5 Cara Mengatasi Muntaber
Cara mengatasi Muntaber(Ist)

MUNTABER atau gastroenteritis adalah penyakit yang mudah menular. Muntaber bisa dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit di saluran pencernaan.

Kuman tersebut keluar bersama feses dan dapat mengontaminasi makanan, air, atau benda. Apabila dibiarkan, muntaber dapat menyebabkan dehidrasi berat, yang bisa memicu komplikasi berbahaya, mulai dari gagal ginjal hingga koma. Oleh sebab itu, muntaber perlu diwaspadai dan segera ditangani jika gejalanya makin memburuk.

Penyebab Muntaber

Muntaber paling sering disebabkan oleh virus jenis Rotavirus dan Norovirus. Namun, virus jenis Astrovirus dan Adenovirus juga bisa menyebabkan muntaber. Selain virus, muntaber juga dapat disebabkan oleh:

Baca juga: Beginilah Cara Mengatasi Muntaber

• Infeksi bakteri, seperti pada penyakit tipes dan disentri
• Infeksi parasit, seperti amebiasis
• Paparan zat kimia atau racun
• Reaksi obat-obatan, seperti antibiotik.

Muntaber merupakan penyakit yang mudah menular. Seseorang bisa tertular muntaber akibat:

Baca juga: Diare Menyerang Ribuan Warga Semarang Akibat Air Bersih Menipis

• Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman penyebab muntaber
• Berdekatan atau kontak langsung dengan penderita, seperti berjabat tangan
• Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar atau mengganti popok anak

Gejala Muntaber

Terdapat sejumlah gejala yang umum dikeluhkan oleh anak apabila mengalami muntaber, di antaranya adalah:

• Kram perut.
• Diare.
• Mual dan muntah.
• Demam.
• Penurunan nafsu makan.
• Penurunan berat badan.
 • Nyeri otot.
 • Nyeri kepala.
 • Kelelahan.

BAB berdarah apabila muntaber disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.

Cara Mengatasi Muntaber

Ada berbagai cara mengatasi muntaber yang dapat Anda lakukan di rumah sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi. Berikut ini adalah beberapa caranya:

1. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh

Muntaber dapat memicu dehidrasi bila dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, saat mengalami muntaber, Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih sebanyak 7–8 gelas atau setara 2 liter setiap harinya.

Bila muntaber dialami bayi, berikan ASI lebih banyak dari biasanya karena cairan dan kandungan elektrolit di dalamnya bisa mencegah bayi mengalami dehidrasi.

2. Mengonsumsi cairan oralit

Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dehidrasi akibat muntaber juga dapat diatasi dengan pemberian oralit. Obat ini mampu menggantikan elektrolit dan cairan tubuh yang hilang saat muntah dan buang air besar. Oralit dapat ditemukan dengan mudah di apotek terdekat.

3. Mengosumsi makanan yang mudah dicerna

Untuk membantu Anda pulih dari muntaber, sebaiknya konsumsi makanan yang bertekstur lunak agar mudah dicerna tubuh, seperti pisang, kentang rebus, nasi tim, atau bubur.

Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama menderita muntaber, yaitu makanan berminyak, makanan pedas, makanan berlemak, dan makanan atau minuman tinggi gula.

4. Mencukupi waktu tidur dan istirahat

Cukupi waktu tidur minimal 7 jam setiap malamnya. Jika waktu tidur malam Anda masih kurang, penuhi waktu tidur dengan tidur siang selama 30 menit. Meski terkesan sepele, hal ini penting untuk diperhatikan karena istirahat yang cukup bisa membantu proses pemulihan dari muntaber.

5. Mengonsumsi obat tertentu

Jika muntaber yang diderita memicu sakit perut atau sakit kepala, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi obat muntaber yang dijual bebas di apotek, tapi konsumsilah obat sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat