Think Climate Indonesia Dorong Aksi Cegah Perubahan Iklim di Pemilu 2024
INDONESIA telah memperbarui komitmen iklimnya melalui Enhanced National Determined Contribution (ENDC) dalam menetapkan target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% melalui business as usual (BAU) dan 43,20% dengan dukungan internasional.
Langkah itu sejalan dengan kebijakan nasional dan sektoral yang bertujuan mencegah kenaikan suhu global tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, yang juga termuat dalam ENDC yang diperbarui.
“Kita perlu terus konsisten melakukan riset untuk mendorong lebih banyak kebijakan pemerintah yang berdasarkan data. Oleh karena itu, kami dari pemerintah sangat berharap untuk terus mendapatkan masukan dari para organisasi masyarakat sipil seperti think tank,” ujar Tri Sundari, Direktur Perizinan Riset dan Inovasi, Badan Riset Nasional dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam dialog Peran Strategis Organisasi Masyarakat Sipil dan Kaum Muda dalam Mendorong Aksi Perubahan Iklim pada Pemilu Nasional 2024 yang digelar Think Climate Indonesia.
Baca juga : Menurunnya Gletser Membuka ‘Lahan Baru’ bagi para Pelestari Lingkungan
Ia menambahkan, hasil dari aktivitas think tank dalam konsorsium Think Climate Indonesia akan dapat berkontribusi terhadap peran pemerintah dan pasti harus masuk dokumen perencanaan dan komitmen Indonesia dalam mendorong aksi perubahan iklim.
'Ini yang perlu kita kawal bersama,” lanjutnya.
Baca juga : CGS-CIMB Sekuritas Bikin River Trashboom Project, Bukti Komitmen pada ESG dan Perubahan Iklim
Think Climate Indonesia merupakan konsorsium yang terdiri dari KEMITRAAN/Partnership for Governance Reform, World Resources Institute (WRI) Indonesia, PATTIRO, Yayasan Kota Kita, dan Kaleka, yang didukung oleh International Development Research Center (IDRC) dan Oak Foundation.
Sejak 2021, masing-masing organisasi telah mengembangkan aktivitas dan riset yang sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing untuk mendukung aksi iklim di Indonesia.
Senior Program Specialist IDRC Melanie Robertson mengatakan, forum itu memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang seberapa penting dan strategis peran dari organisasi masyarakat sipil dalam mendorong aksi iklim berbasis bukti yang lebih berdampak.
“Kelima think tank dalam Think Climate Indonesia telah membantu kami memahami perubahan iklim serta mitigasi dampaknya terhadap masyarakat Indonesia,” ujar Melanie Robertson selaku Senior Program Specialist IDRC.
“Kajian-kajian yang kami lakukan menemukan banyak inisiatif yang telah dilakukan, baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Upaya-upaya tersebut akan lebih berdampak jika terlembagakan dan dilakukan secara kolaboratif,” ujar Direktur Eksekutif KEMITRAAN Laode M. Syarief selaku perwakilan Think Climate Indonesia.
Tidak hanya organisasi masyarakat sipil, kajian Think Climate Indonesia juga menunjukkan pentingnya keikutsertaan kaum muda dalam menentukan masa depan Indonesia yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, diluncurkan juga Kertas Posisi bertema “Pemilu 2024: Momentum Kaum Muda Mengarusutamakan Perubahan Iklim.”
“Di level tapak, kaum muda telah menjadi aktor perubahan. Dalam pesta demokrasi tahun depan, jumlahnya mencakup 60% dari total pemilih. Pemilu 2024 harus menjadi momentum serta kesempatan bagi kaum muda mendorong isu perubahan iklim menjadi agenda prioritas pembangunan nasional,” ujar Cynthia Maharani, Gender, Equity, and Social Inclusion (GESI) Program Lead WRI Indonesia.
Dalam dialog, para perwakilan organisasi masyarakat sipil bersama tokoh-tokoh muda, politisi, dan pemangku kepentingan lainnya, berbagi pandangan mereka untuk membentuk kebijakan dan tindakan terkait perubahan iklim.
Pentingnya partisipasi kaum muda dalam menentukan arah masa depan negara untuk mencapai keberlanjutan juga disoroti. Diharapkan bahwa pemimpin masa depan akan memberikan perhatian serius dan meneruskan komitmen serta upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Kajian dan dialog yang telah diinisiasi oleh konsorsium Think Climate Indonesia ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga bagi pemerintah mendatang. Kami berharap Indonesia akan terus berkomitmen untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan untuk semua," ujar Ahmad Rifai, Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita. (Z-5)
Terkini Lainnya
89% Program Lembaga Filantropi sudah Selaras dengan SDGs
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Gereja HKBP Tolak Kelola Izin Tambang
Pemanasan Global Capai 1,43 Derajat Celcius pada 2023
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bakul Budaya FIB UI Gelar Sedekah Hutan
Perdagangan Hijau Indonesia, untuk Siapa?
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap