visitaaponce.com

Kemenkes dan AstraZeneca YHP Dorong Anak Muda Jalani Hidup Sehat

Kemenkes dan AstraZeneca YHP Dorong Anak Muda Jalani Hidup Sehat
AstraZeneca bersama Kemenkes dan Plan Indonesia menggelar talkshow mengenai faktor risiko kanker paru dan skrining kanker paru secara dini.(Ist)

ASTRAZENECA berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Plan Indonesia menggelar talkshow edukatif berjudul Lung of the Future: Young Health Program Drives Lung Cancer Screening.

"Acara ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pemuda tentang faktor risiko kanker paru dan pentingnya bagi orang tua dan keluarga mereka untuk menjalani skrining kanker paru secara dini sesuai anjuran pemerintah," kata President Director AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon, pada talkshow yang digelar di Jakarta, hari ini.

Baca juga: Ketahui Gejala Kanker Paru Lebih Awal

Sebagai informasi, pada awal tahun AstraZeneca menandatangani nota kesepahaman dengan Kemenkes untuk mendukung pencapaian agenda transformasi kesehatan pemerintah.

"Sejak itu kami mendukung peluncuran dan sosialisasi program nasional skrining kanker paru serta mendidik pemuda mengenai risiko merokok dan perokok pasif lewat AstraZeneca Young Health Programme (YHP)," ujarnya.

AstraZeneca YHP adalah inisiatif global yang bertujuan memberdayakan pemuda agar dapat membuat pilihan informasi terkait kesehatan dan kesejahteraan dengan fokus pada penyakit tidak menular.

"AstraZeneca YHP di Indonesia mencapai kemajuan luar biasa. Sejak 2018 program ini melatih 927 pendidik sebaya yang berperan memberi manfaat langsung bagi lebih dari 59 ribu pemuda dan lebih dari 5.000 dewasa."

"Selain itu, memberikan manfaat tidak langsung bagi lebih dari 525 ribu pemuda dan lebih dari 595 ribu anggota masyarakat," tutur Se Whan.

Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Tingginya Angka Penyakit Pernapasan

Menurutnya, hasil nyata ini menjanjikan. Proporsi pemuda bukan perokok meningkat 5% dan peningkatan 16% pemuda melaporkan tidak mengonsumsi alkohol dari yang tercatat selama baseline pada evaluasi final.

"Ini menunjukkan komitmen YHP dalam membentuk kehidupan individu muda secara positif dan memupuk perilaku lebih sehat, berkontribusi pada masa depan yang lebih cerah dan peduli pada kesehatan," tutup Se Whan.

Dalam implementasi YHP, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sebagai mitra AstraZeneca Indonesia menggunakan metode pendidik sebaya sebagai agen perubahan dalam pencegahan penyakit tidak menular, salah satunya adalah kanker paru-paru.

“Metode pendidik sebaya ialah cara pendampingan untuk anak-anak dan kaum muda yang berkampanye bagi teman dan orang di sekitarnya termasuk orang tua,” ujar Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti.

Pasalnya, anak-anak yang berada dalam lingkungan rokok juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru karena sebagai perokok pasif.

“Pendekatan peer to peer oleh pendidik sebaya, tepat dalam menyampaikan pesan dan arahan fasilitas kesehatan bagi teman sebayanya yang masih malu membicarakannya dengan orang dewasa,” tandas Dini.

Baca juga: 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-paru saat Polusi Udara

Pembicara lainnya, Prof Dr Elisna Syahruddin Sp P(K) PhD, Executive Director di Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), mengatakan deteksi kanker paru-paru secara dini amat penting. Sebab, gejala sering muncul saat penyakit sudah dalam stadium lanjut. Gejala ini meliputi batuk yang persisten, nyeri dada, dan kesulitan bernapas yang tidak membaik dengan pengobatan.

"Meski kanker paru adalah kondisi serius, kemajuan perawatan medis memberikan harapan, dan berhenti merokok serta meminimalkan paparan risiko sangat penting untuk pencegahan,” ujar Elisna.

Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kemenkes dr Theresia Sandra D Ratih MHA menambahkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan tidak hanya dalam pengobatan kanker paru-paru, tapi juga pembiayaan skrining untuk deteksi dini juga ditanggung pemerintah. 

"Ini sesuai mekanisme pembiayaan kapitasi yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan No 3/2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program JKN," tutupnya. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat