visitaaponce.com

Pasien DBD Sebaiknya Diberi Minum Air yang Mengandung Gula

Pasien DBD Sebaiknya Diberi Minum Air yang Mengandung Gula
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis penyakit dalam dari Kelompok Staf Medis RSUPN Dr. Cipto Mangungkusumo Leonard Nainggolan mengingatkan pasien demam berdarah dengue (DBD) perlu minum banyak air yang mengandung gula dan elektrolit.

Leonard, dikutip Kamis (2/11), mengatakan hal itu karena penyerapan air mengandung gula dan elektrolit di usus lebih tinggi dibandingkan dengan air biasa.

Leonard menjelaskan, saat seseorang terkena demam berdarah, proses yang paling ditakuti yakni kebocoran plasma atau cairan darah yang menyebabkan darah merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.

Baca juga: Lima Warga Tasikmalaya Meninggal Dunia karena DBD

"Kalau darah merembes keluar, membuat darah jadi kental, sehingga kalau tidak ditangani dengan baik itu bisa menimbulkan syok, saat tekanan darahnya drop dan nadinya cepat, sehingga dianjurkan minum yang banyak itu supaya mengganti cairan yang keluar tersebut," jelas dia.

Pemberian air mengandung gula dan elektrolit, sudah bisa mulai dilakukan saat seseorang menunggu hasil pemeriksaan dokter atas gejala seperti muntah dan bintik-bintik merah pada kulit.

"Kalau ada muntah, bintik-bintik merah sebaiknya harus ke pelayanan kesehatan masyarakat, ke dokter atau puskesmas. Jadi enggak bisa lagi tuh ditunda, supaya memastikan itu kemungkinan demam berdarah atau
enggak," kata Leonard.

Baca juga: Atasi DBD, Kemenkes Tebar Nyamuk Wolbachia di Kupang NTT

Gejala lain demam berdarah juga meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat Celcius dan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.

Gejala lain yang biasanya terjadi antara lain nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, gusi berdarah, mimisan, dan buang air besar berwarna hitam.

Demam berdarah atau demam dengue disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh.

Berbicara mengenai orang-orang yang rentan terkena penyakit ini dengan kondisi lebih berat, anak kecil dan orang tua termasuk kelompok yang dimaksud.

"Kalau anak kecil karena imunitasnya belum sempurna. Kalau orang tua biasanya karena ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, sehingga orang tua selain pembuluh darahnya juga lebih rapuh, sehingga risiko terkena demam berdarah lebih berat, lebih tinggi," pungkas Leonard. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat