Waspadai Tujuh Penyakit yang Sering Muncul pada Musim Pancaroba
![Waspadai Tujuh Penyakit yang Sering Muncul pada Musim Pancaroba](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/6fbd60ae4a688bf4d632e337f2ed4a78.png)
MEMASUKI musim pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai tujuh penyakit yang sering muncul. Penyakit pertama yang perlu diwaspadai yakni diare yang sangat erat kaitan dengan kebersihan individu (personal hygiene).
"Dengan musim panas yang berkepanjangan, suplai air bersih juga akan berkurang. Dengan persediaan air yang tebatas, personal higienis juga menurun dan ini akan meningkatkan penularan penyakit diare," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi, Sabtu (4/11).
Untuk melindungi diri dari risiko penyakit diare, dianjurkan masyarakat membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari. Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
Baca juga: Jaga Kesehatan Kulit Balita Dorong Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
Penyakit kedua yakni demam dengue. Seperti diketahui bahwa vektor penyakit dengue ialah nyamuk Aedes aegypti. Tempat perindukan nyamuk ini ialah air bersih.
Pada musim kemarau, persediaan air sangat terbatas. Karenanya, masyarakat akan cenderung menghemat air, termasuk kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang.
Baca juga: 27 Orang Tertular Cacar Monyet dari Hubungan Seksual
Hal ini memberikan kesempatan kepada nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak yang pada akhirnya meningkatkan faktor risiko penularan penyakit demam dengue. Pada pergantian musim dari musim panas ke musim hujan, akan terjadi genangan-genangan air di beberapa kontainer yang sebelumnya tidak berisi air, seperti ban-ban bekas, kaleng yang berserakan, serta talang-talang rumah yang kontruksinya kurang bagus. "Ini semua memberikan kesempatan kepada vektor penyakit demam berdarah untuk berkembang biak," ujar dia.
Ketiga yakni keracunan makanan karena secara umum pada musim panas akan mempercepat rusaknya beberapa bahan makanan akibat pertumbuhan beberapa mikroorganisme pada suhu panas. Hal ini sangat potensial menyebabkan makanan menjadi lebih cepat rusak atau basi. Oleh karena itu masyarakat perlu waspada untuk mengonsumsi makanan.
Keempat yakni demam tifoid sangat erat kaitan dengan ketersediaan air bersih. Penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih.
Kelima, penyakit leptospirosis yang disebabkan bakteri Leptospira. Penyakit ini ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus. Tjandra menjelaskan pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia. Kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.
"Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri Lepstopira berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit," ungkapnya. Langkah mengantisipasi penyakit leptospirosis ialah menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka, serta memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir. Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.
Keenam yakni penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Pada situasi pancaroba dan polusi udara, ISPA akan meningkat. "Terakhir, masyarakat juga perlu mengantisipasi perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan musim pancaroba," pungkasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Dosis Vaksin Dengue Harus Sesuai Agar Efektif Melawan DBD
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
870 Kasus DBD di Tasikmalaya Belum Terkendali
Angka Kematian DBD Alami Penurunan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap