visitaaponce.com

Kemenkes Diminta Lakukan Active Case Finding Cegah Peningkatan Mpox

Kemenkes Diminta Lakukan Active Case Finding Cegah Peningkatan Mpox
DPR meminta Kemenkes menlakukan active case finding terhadap kelompok dengan gejala cacar monyet.(Antara)

DPR RI meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan active case finding atau identifikasi individu terhadap kelompok dengan gejala cacar monyet atau yang kini disebut mpox. Dengan begitu Kemenkes bisa mendatangi langsung kelompok LSL atau homoseksual sebagai kelompok risiko tinggi untuk dilakukan deteksi dan edukasi.

"Kementerian Kesehatan agar melakukan tracing atau lakukan active case finding. Jadi tidak menunggu pasien datang tapi datangi kelompok berisiko dan lakuan deteksi,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, Rabu (8/11).

Kementerian Kesehatan memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi untuk melakukan active case finding. Mereka bisa mendatangi kelompok berisiko dan orang di sekitar pasien mpox yang berpotensi tertular. Dengan kewenangan tersebut seharusnya tidak ada penolakan untuk melakukan active case finding.

Baca juga: PB IDI: 90% Penularan Cacar Monyet Melalui Kontak Seksual

"Pada fase akut, pasien harus diawasi agar tidak ada interaksi dengan orang yang sehat. Hindari hubungan dengan orang yang tidak jelas. Lalu edukasi gunakan kondom," ujar dia.

Diketahui 90% penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Sehingga hindari kontak fisik dengan pasien terduga mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur, alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Bertambah Jadi 34 Kasus, Dialami Kelompok Homoseksual

Selanjutnya, adanya vaksinasi pada kelompok berisiko yang dilakan harus tepat sasaran dan bisa memproteksi kelompok tersebut dan orang di sekitarnya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus mpox meningkat menjadi 34 kasus dan tersebar di 3 provinsi yakni 5 kasus di Banten, 27 konfirmasi di DKI Jakarta, dan 2 kasus di Jawa Barat. Penularan kali ini terjadi karena penularan lokal.  (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat