visitaaponce.com

Sering Diabaikan, Bayer Tingkatkan Pemahaman Masyarakat soal Kesehatan Reproduksi

Sering Diabaikan, Bayer Tingkatkan Pemahaman Masyarakat soal Kesehatan Reproduksi
Bayer berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang perasaan dan masalah emosi yang sering dialami perempuan sebelum haid.(Ist)

BAYER mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang perasaan dan masalah emosi yang sering dialami perempuan sebelum haid.

Hal ini terutama terkait pre-menstrual syndrome (PMS) atau gejala pramenstruasi dan pre-menstrual dysphoric disorder (PMDD) atau gejala pramenstruasi disporik/gejala pramenstruasi parah.

Melalui program Bicara Kontrasepsi, Bayer memberikan edukasi terkait isu tersebut dan manfaat inovasi pil KB kombinasi yang mengandung drospirenon dalam mengelola dan memperbaiki gejala PMDD.

Baca juga: Kebersihan Saat Menstruasi Penting untuk Kesehatan Reproduksi Perempuan

Head of Medical Dept Pharmaceuticals Bayer Indonesia dr Dewi Muliatin Santoso menyampaikan menjaga kesehatan reproduksi mencakup kondisi fisik, psikis, dan sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah hal penting.

Terganggunya kesehatan reproduksi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan perempuan seperti gangguan PMS dan PMDD yang kerap dialami perempuan saat pramenstruasi.

Karena itu, kata Dewi, Bayer berkomitmen membantu masyarakat memahami kesehatan reproduksi bagi perempuan, terutama akibat PMS and PMDD.

"Sebelum atau selama haid, perempuan kerap kali mengalami PMS maupun gejala lebih parah yang disebut PMDD, sehingga mempengaruhi kesehatan perempuan secara menyeluruh. Sayangnya, ini sering diabaikan atau dianggap sepele," jelas Dewi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/11).

Baca juga: Perempuan Miliki Peran Penting dalam Pembangunan Kesehatan

Ia menjelaskan sebuah penelitian menunjukkan hampir setengah dari perempuan di seluruh dunia, termasuk 95% di Indonesia, mengalami PMS.

"PMS bisa membuat perempuan merasa tidak nyaman dengan gejala seperti perubahan mood, sakit perut, sakit kepala, dan gangguan lainnya seperti mual dan sembelit," ujarnya.

Selain PMS, ada juga PMDD yang memiliki gejala hampir sama dengan PMS, tapi lebih parah. PMDD bisa membuat perempuan mengalami kecemasan dan serangan panik, mudah marah, dan tersinggung.

"Juga suasana hati buruk dan perasaan tertekan, perubahan nafsu makan, yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. PMDD bahkan menimbulkan masalah kulit, pernapasan, penglihatan dan pencernaan," terang Dewi.

Baca juga: Orangtua Harus Jadi Guru Pertama Pendidikan Seksual Anak

Data menunjukkan sekitar 6 juta perempuan di dunia menderita PMDD, meskipun angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak perempuan tidak melaporkan gejalanya.

Dewi menambahkan salah satu cara meredakan gejala PMS dan PMDD saat mendekati dan selama menstruasi yakni menggunakan pil KB modern yang mengandung drospirenon.

Penggunaan pil KB ini bisa membantu mengatur hormon yang berperan dalam PMS dan PMDD. Drospirenon memiliki sifat seperti progesteron yang membantu mengatur proses dan siklus menstruasi.

"Pil KB modern mengandung drospirenon berperan penting dalam membantu perempuan mencapai kondisi kesehatan reproduksi lebih baik. Namun, pil ini hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Karena itu, penting berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya," tutupnya. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat