visitaaponce.com

Akibat Pandemi Seluruh Negara Alami Penurunan Hasil Belajar

Akibat Pandemi Seluruh Negara Alami Penurunan Hasil Belajar
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berpose dengan salah satu arca peninggalan Kerajaan Singasari yang dikembalikan ke Indonesia(Dok. Kemendikbdristek )

AKIBAT pandemi covid-19 seluruh negara mengalami penurunan hasil belajar, hal itu diketahui setelah adanya perilisan hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Student Assessment/PISA).

"Pada 2022 seluruh negara mengalami penurunan hasil belajar yang cukup signifikan dan ini disebabkan akibat pandemi. Jadi dari sisi skor absolute tentunya Indonesia seperti negara-negara lain juga mengalami penurunan," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam Perilisan Hasil PISA 2022, Selasa (5/12).

Data PISA 2022 diambil pada Mei sampai dengan bulan Juni 2022 atau tepat setelah pandemi covid-19 sehingga disadari bahwa PISA kali ini cukup unik karena dunia mengalami learning loss atau kehilangan pembelajaran dan kualitas pembelajaran karena pandemi covid-19.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Bisa jadi Ancaman bagi Indonesia

Di Indonesia para siswa mengalami belajar dari rumah sekitar 8 bulan dan 17 bulan pembelajaran tatap muka terbatas. Dan baru pada April 2022 pembelajaran tatap muka benar-benar 100 persen.

"Hal ini juga dialami semua negara sehingga menyebabkan learning loss terbesar dalam skala dunia," ujar dia.

Baca juga: Presiden Ingatkan Mendikbudristek Perubahan Kurikulum Bikin Stres Guru

Di kesempatan yang sama Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo menjelaskan pengambilan data PISA 2022 dilaksanakan di awal 2022 persis setelah pandemi sehingga hasilnya pasti diwarnai oleh learning loss akibat penutupan sekolah dan disrupsi lain selama 2 tahun penanganan pandemi covid-19.

"Meski demikian kita tetap memutuskan untuk ikut bisa 2022 agar kita memiliki ukuran dampak pandemi dan evaluasi terhadap berbagai program dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi dampak pandemi di bidang pendidikan. Termasuk penyederhanaan materi pada kurikulum darurat," ujar Anindito.

Hal itu juga mencerminkan komitmen untuk menggunakan data terutama data tentang kualitas pembelajaran sebagai umpan balik bagi kebijakan kita dan program-program pendidikan di Indonesia.

Untuk melengkapi PISA Indonesia menerapkan Asesmen Nasional (AN) sejak 2021 yang lebih lengkap dan jangkauannya lebih komprehensif menjangkau semua sekolah dan semua jenjang.

"Hasil AN yang disampaikan kepada setiap sekolah dan pemerintah daerah melalui platform pendidikan dan di tingkat nasional kita menggunakannya untuk mengevaluasi dampak program-program Merdeka Belajar seperti implementasi kurikulum Merdeka," pungkasnya. (Iam/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat