visitaaponce.com

Kisah Nabi Yakub a.s. Lengkap dan Sejarahnya dengan Bani Israil

Kisah Nabi Yakub a.s. Lengkap dan Sejarahnya dengan Bani Israil
Kisah Nabi Yakub a.s.(freepik.com & pngtree.com)

Kisah Nabi Yakub Alaihissalam menjadi kisah yang sangat penting bagi umat Islam

Nama Nabi Yakub a.s. sendiri termaktub dalam Al-Qur'an

Beliau merupakan anak yang ditunggu-tunggu oleh Nabi Ishaq a.s.

Atas doa dari sang ayah pula, Nabi Yakub a.s. menjadi seorang nabi dan nantinya akan memiliki keturunan yang menjadi nabi dan rasul juga.

Seperti apa kisah lengkapnya? Ini dia.

Baca juga: Kisah Nabi Ishaq a.s. dari Kelahirannya yang Dinanti Hingga Wafatnya

Kisah Nabi Yakub a.s.: Kelahirannya

Nabi Yakub a.s. merupakan putra dari Nabi Ishaq a.s. dan Ribka. Beliau memiliki saudara kembar, bernama Esau. Kisah kelahiran Nabi Yakub a.s. sangat dinantikan oleh kedua orang tuanya. Diketahui, Nabi Ishaq a.s. dan Ribka sulit mempunyai keturunan. Selain itu, keduanya juga sudah berusia lanjut. 

Walau begitu, baik Nabi Ishaq a.s. maupun istrinya terus berdoa kepada Allah Swt agar diberikan keturunan. Allah Swt mengabulkan doa Nabi Ishaq a.s. dengan kabar kehamilan Ribka. Bukan hanya itu, Nabi Ishaq a.s. dikaruniai 2 anak sekaligus. Nabi Ishaq a.s. dan Ribka sangat bahagia atas terkabulkannya doa mereka.

Baca juga: Kisah Nabi Ismail a.s. dan Turunnya Perintah Berkurban dari Allah Swt

Kisah Nabi Yakub a.s.: Masa Kecil

Nabi Yakub a.s. dan Esau kecil tidak hanya diasuh oleh sang ayah saja, tetapi kakeknya juga, yakni Nabi Ibrahim a.s. Beliau mengajarkan pelajaran agama kepada cucu kembarnya tersebut serta memberikan nasihat agar cucu kembarnya kelak berpegang teguh pada agama, menjauhi sifat tercela, dan mempunyai kehidupan yang damai.

Kendati demikian, Esau masih sulit menjalankan perintah agama. Esau masih sering sombong dan pamer. Terlebih dia jago berburu. Memang, Nabi Yakub a.s. dan Esau mempunyai sifat dan sikap yang berbeda.

Nabi Yakub a.s. memiliki sifat yang lemah lembut dan lebih senang membantu pekerjaan rumah bersama ibunya. Sedangkan Esau lebih perkasa dan kuat serta senang berburu bersama sang ayah, Nabi Ishaq a.s. Sayangnya, kekuatannya tersebut menjadikan Esau sombong dan senang pamer. 

Esau juga sering merasa iri kepada Nabi Yakub a.s. sehingga membuat kedua saudara ini tidak begitu akur. Selalu mendapat hinaan, ejekan, dan bahkan ancaman dari kakaknya, Nabi Yakub a.s. tidak pernah merasa dendam. Beliau bahkan selalu mendoakan sang kakak agar kembali ke jalan yang benar.

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang Melawan Raja Namrud Hingga Tak Mempan Dibakar

Kisah Nabi Yakub a.s.: Mendapat Berkah dari Nabi Ishaq a.s. hingga Berseteru dengan Kembarannya

Suatu ketika, Nabi Ishaq a.s. akan memberikan doa dan berkahnya kepada Esau. Namun, saat mendengar keinginan suaminya, Ribka mempunyai siasat agar Nabi Yakub a.s. yang menerima doa dan berkah dari Nabi Ishaq a.s. 

Nabi Yakub a.s. yang waktu itu masih remaja didandani seperti Esau. Ya, keduanya mempunyai perawakan yang berbeda. Esau lebih besar dan mempunyai banyak bulu di tubuhnya. Sedangkan, Nabi Yakub a.s. lebih kecil dan tidak mempunyai banyak bulu di tubuhnya. Sehingga, sang ibu memakaikan pakaian Esau ke Nabi Yakub a.s. ditambah dengan mantel berbulu untuk mengelabui Nabi Ishaq a.s.

Nabi Ishaq a.s. yang melihat Nabi Yakub a.s. yang menyerupai Esau, langsung memberikan doa kepada Nabi Yakub a.s.

"Mudah-mudahan Allah memberikanmu keberkahan dan menjadikan anak-anakmu sebagai Nabi dan mendapat kitab."

Setelah berdoa seperti itu, Esau masuk ke dalam rumah. Melihat adiknya menyerupai dirinya dan mendapatkan doa dari sang ayah, Esau marah besar dan meminta ayahnya mendoakan yang sama untuknya. Namun, Nabi Ishaq a.s. tidak bisa memberikan doa yang sama dengan Nabi Yakub a.s.

Nabi Ishaq a.s. memberikan doa yang lain untuk Esau, namun Esau tidak terima. Ia semakin mengejek, menghina, dan mengancam Nabi Yakub a.s. lagi. Nabi Yakub a.s. masih bersabar dengan kelakuan kakaknya. 

Hingga suatu hari, terjadi perseteruan antara Esau dan Nabi Yakub a.s. yang membuat Nabi Yakub a.s. hampir putus asa sampai Beliau meminta nasihat dari sang ayah. Nabi Ishaq a.s. yang waktu itu sudah berusia lanjut hanya memberi nasihat kepada Nabi Yakub a.s. untuk segera hijrah ke Irak, tepatnya ke tempat Syekh Labban, saudara dari istri Nabi Ishaq a.s.

Nabi Yakub a.s. segera mengikuti saran dari ayahnya tersebut dan mulai perjalanan ke Irak. Saat diperjalanan, Nabi Yakub a.s. sempat beristirahat dan ketika beristirahat itulah Nabi Yakub a.s. mendengar suara, yakni pesan dari Malaikat Jibril dari Allah Swt bahwasannya Nabi Yakub a.s. diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Pesan dari Malaikat Jibril tersebut pun membuat Nabi Yakub a.s. menjadi tenang. 

Kemudian, setelah beberapa waktu, akhirnya Nabi Yakub a.s. tiba di rumah Syekh Labban di Irak.

Baca juga: Kisah Nabi Luth a.s. dan Azab Bagi Kota Sodom yang Doyan Maksiat

Kisah Nabi Yakub a.s.: Mempunyai 4 Istri

Nabi Yakub a.s. kemudian tinggal di rumah Syekh Labban. Selain berdakwah, Nabi Yakub a.s. juga membantu Syekh Labban. Nabi Yakub a.s. juga memberikan surat dari Nabi Ishaq a.s. yang dititipkan kepada Nabi Yakub a.s. sebelum hijrah ke Irak. Dalam surat tertulis bahwa Nabi Ishaq a.s. memiliki keinginan untuk menjodohkan anaknya dengan salah satu putri dari Syekh Labban.

Syekh Labban menerima keinginan dari Nabi Ishaq a.s. tersebut dengan syarat Nabi Yakub a.s. harus menjadi penggembala kambing selama 7 tahun untuk meminang putrinya. Nabi Yakub a.s. menyanggupinya. Setelah 7 tahun, Syekh Labban bertanya kepada Nabi Yakub a.s. siapa di antara dari anaknya yang ingin dinikahinya. Nabi Yakub a.s. menjawab bahwa ia ingin meminang Rahil, putri kedua Syekh Labban.

Namun, Syekh Labban menjawab bahwa hal itu sulit terjadi jika putri pertamanya belum menikah. Ya, pada saat itu, tidak diperbolehkan seorang adik melangkahi sang kakak. Sehingga, Nabi Yakub a.s. menyetujui semua persyaratan yang telah diberikan oleh Syekh Labban, yakni menikah dengan anak pertamanya, Laya demi keinginan dari Nabi Ishaq a.s. terpenuhi.

Setelahnya, Nabi Yakub a.s. kembali mempersiapkan diri untuk menikahi anak kedua Syekh Labban, yakni Rahil. Beliau kembali menjadi penggembala kambing selama 7 tahun. Lalu, setelah 7 tahun berlalu, Nabi Yakub a.s. menikah dengan Rahil.

Baik Laya dan Rahil merasa bahagia menjadi istri Nabi Yakub a.s. Bahkan, mereka menjadi keluarga harmonis dan tidak saling cemburu satu sama lain. Karena begitu bahagianya menikah dengan Nabi Yakub a.s., dua istrinya ingin memberikan hadiah kepada sang suami. Namun, mereka kebingungan karena merasa tak pantas dalam memberikan hadiah.

Lalu, Rahil mempunyai ide, yakni akan menikahkan Nabi Yakub a.s. dengan 2 pembantu yang mempunyai paras yang cantik bernama Balhah dan Zulfah. Rahil segera memberitahu sang kakak dan Laya setuju dengan ide dari Rahil.

Setelah semua setuju, bahkan Syekh Labban juga menyetujui pernikahan ketiga dan keempat menantunya tersebut, Nabi Yakub a.s. pun menerima "hadiah" dari istri-istri yang dicintainya tersebut.

Kemudian, Nabi Yakub a.s. dikaruniai 12 orang anak laki-laki dari 4 istrinya. Laya melahirkan 6 orang anak, yakni Syam'un, Rawbin, Lewi, Yahuda, Yazakir, dan Zabulan. Rahil melahirkan 2 orang anak, yakni Benjamin dan Yusuf. Zulfa melahirkan 2 orang anak, Kan dan Asyar, dan Balhah melahirkan 2 orang anak, Daan dan Naftali.

Baca juga: Kisah Nabi Daud a.s. Melawan Raja Jalut yang Cuma Pakai Katapel

Kisah Nabi Yakub a.s. dan Bani Israil

Nabi Yakub a.s. mempunyai "julukan", yakni Israil. Kata Israil sendiri berasal dari bahasa Ibrani "Yisrael" yang diambil dari gabungan 2 suku kata, "Yisra" yang berarti "hamba" atau "kekasih" dan "il" atau "eli" yang berarti "Tuhan". Sehingga, Israil berarti Hamba Tuhan atau Kekasih Tuhan.

Selain itu, Israil juga berkaitan dengan peristiwa di mana Nabi Yakub a.s. melakukan perjalanan pada malam hari selagi masih muda. Diketahui, perjalanan tersebut adalah saat dirinya hijrah dari Palestina ke Irak. Nabi Yakub a.s. melakukan perjalanan pada malam hari karena menghindari kejaran dari Esau. Perjalanan malam hari ini juga dianggap sebagai momen spiritual penting. 

Kemudian, 12 anak Nabi Yakub a.s. nantinya akan menjadi Bani Israil atau yang berarti keturunan Nabi Yakub a.s.

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman a.s. Lengkap dari Pertemuannya dengan Ratu Balqis Hingga Jadi Hakim

Kisah Nabi Yakub a.s. yang Menjadi Buta

Salah satu kisah Nabi Yakub a.s. yang mahsyur adalah saat dirinya menjadi buta karena menangisi anak kesayangannya yang hilang, yakni Nabi Yusuf a.s.

Diketahui, Yusuf dan Benjamin adalah anak kesayangan dari Nabi Yakub a.s. Namun, anak Nabi Yakub a.s. yang lain merasa iri dengan Yusuf dan Benjamin, terlebih kepada Yusuf karena memiliki paras yang rupawan. 

Akhirnya, 10 anak Nabi Yakub a.s. membuat siasat, yakni menjual Nabi Yusuf a.s. sebagai budak. Kemudian, mereka bilang ke ayah mereka bahwa Yusuf diterkam oleh binatang buas saat di perjalanan. Sementara Benjamin "selamat" karena saat itu dirinya tidak ikut pergi bersama Yusuf dan 10 saudaranya.

Nabi Yakub a.s. pun bersedih. Beliau amat sangat kehilangan anak yang dikasihinya tersebut. Saking bersedihnya, mata Nabi Yakub a.s. menjadi buta. 

Setelah bertahun-tahun memendam rasa sedih, akhirnya Nabi Yakub a.s. bertemu dengan Nabi Yusuf a.s. yang saat itu sudah menjabat sebagai menteri di Mesir. Di sanalah Nabi Yakub a.s. baru mengetahui bahwa 10 anaknya melakukan perbuatan tercela, yakni menjual Yusuf sebagai budak.

Atas izin Allah Swt, mata Nabi Yakub a.s. dapat melihat kembali.

Baca juga: Kisah Nabi Yunus a.s. yang Meninggalkan Kaumnya dan Ditelan Paus

Kisah Nabi Yakub a.s.: Hari Wafatnya

Dalam riwayat, Nabi Yakub a.s. wafat pada usia 147 tahun dan dimakamkan di Hebron, Palestina, berbarengan dengan makam kakek dan ayahnya.

Sebelum meninggal dunia, Nabi Yakub a.s. juga meninggalkan wasiat. Beliau bertanya pada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" dan anak-anaknya menjawab bahwa mereka akan menyembah Tuhan Nabi Yakub a.s. dan Tuhan nenek moyang Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan Nabi Ishaq a.s.

Baca juga: Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu

Itulah kisah Nabi Yakub a.s. yang penuh dengan teladan kehidupan. 

Kisah Nabi Yakub a.s. memberikan banyak pelajaran tentang kesabaran, keberanian, kesetiaan, dan pentingnya memaafkan. 

Ini adalah kisah yang penuh dengan nilai spiritual yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat