IHA Hadirkan Ruang Wicara untuk Optimalkan Inovasi Pelayanan Museum
![IHA Hadirkan Ruang Wicara untuk Optimalkan Inovasi Pelayanan Museum](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/4887aeb2cd48f7d81056e2d8fb00b0a7.jpg)
MUSEUM dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency atau IHA) kembali menghadirkan ruang wicara kedua yang bertajuk "Mereka Ulang Warisan Sejarah dalam Relevansi Masa Kini" pada Kamis (14/12).
Kegiatan diskusi publik yang diselenggarakan di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merupakan rangkaian ruang wicara yang mengangkat tema besar 'Road to Warna Baru Warisan Budaya dengan' menghadirkan ahli dan praktisi budaya dan sejarah Indonesia.
Titik Umi Kurniawati selaku Koordinator Komunikasi, Kemitraan, Program, dan Pengembangan Bisnis IHA, menjelaskan,“Rangkaian kegiatan ruang wicara yang kedua merupakan wujud nyata dalam upaya IHA mengoptimalisasi inovasi pelayanan museum melalui kolaborasi berbagai pihak baik para ahli, akademisi, komunitas sejarah dan budaya serta meningkatkan partisipasi publik secara berkelanjutan."
Baca juga: Pameran 'Jalur Rempah' Telusuri Jejak Komoditas Utama Nusantara
"Mengangkat pembahasan tentang pentingnya reka ulang warisan sejarah Indonesia dalam relevansi masa kini, kami berharap rangkaian kegiatan ruang wicara IHA dapat menjadi ruang untuk mendorong pengelolaan museum yang dapat relevan dengan perkembangan zaman juga kebutuhan masyarakat dan tetap memperkuat nilai budaya dan sejarah Indonesia,” jelas Titik.
Kegiatan ruang wicara IHA terdiri dari dua sesi utama, sesi pertama membahas terkait “Mencari Makna Baru dalam Cerita Masa Lalu” dan sesi kedua yang membahas tentang “Menggabungkan Narasi Kebudayaan Melalui Wahana Tanpa Batas”.
Ruang wicara kedua menghadirkan berbagai perwakilan ahli, pakar, dan juga praktisi budaya dan sejarah seperti Christopher Reinhart, Wendi Putranto, Siti Alisa, Alia Swastika, Alex Sihar, dan dipandu oleh Anneke Prasyanti dan Jaka Perbawa.
Dalam presentasi di sesi yang pertama, Christopher Reinhart yang merupakan seorang sejarawan menjelaskan “Apa yang terjadi saat ini memiliki relevansi yang erat dengan sejarah masa lalu, hanya saja ada banyak sekali fakta sejarah kolonialisme yang belum banyak diketahui oleh masyarakat,."
Baca juga: Menelisik Peran Islam dalam Perjalanan Jalur Rempah Samudra Hindia
"Sehingga pemahaman yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek sejarah kolonialisme yang belum banyak diketahui oleh masyarakat menjadi poin penting,” kata Christopher.
Adanya berbagai perspektif yang berbeda dalam melihat sejarah kolonialisme di Indonesia berdampak pada bagaimana masyarakat Indonesia memahami sejarah dan melestarikannya, sehingga hadirnya IHA sebagai badan layanan umum dari Kemendikburistek diharapkan dapat menghadirkan ruang edukasi sejarah dari berbagai perspektif dengan menghadirkan upaya dan inovasi yang relevan dengan generasi muda Indonesia saat ini.
Pada sesi kedua, ruang wicara IHA membahas lebih mendetail terkait pentingnya menggabungkan berbagai inovasi untuk menggaungkan narasi kebudayaan seperti dengan memanfaatkan art exhibition ataupun film sebagai media narasi warisan budaya yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia dengan memaksimalkan pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan Indonesia.
Baca juga: IHA Terus Dorong Masyarakat Rawat Sejarah dan Budaya Indonesia
Alex Sihar, Tenaga Ahli Kebijakan Publik Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, mengatakan Dana Abadi Kebudayaan merupakan sumber pendanaan yang secara khusus ditujukan untuk memajukan kebudayaan di Indonesia yang dikelola Dana Indonesiana.
Fokusnya mencakup penjaminan keberlanjutan program pemajuan kebudayaan, dengan ruang lingkup penggunaan dana yang difokuskan pada memfasilitasi inisiatif masyarakat dalam upaya pemajuan kebudayaan.
Pada tahun 2020, total penerima manfaat fasilitas bidang kebudayaan mencapai total 196 penerima manfaat, jumlah tersebut terus meningkat cukup pesat pada tahun 2022 yang mencapai 300 penerima yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Dana Abadi Kebudayaan memberikan hibah dukungan program kepada berbagai kategori program layanan dalam kerangka Dana Indonesiana. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Swasta Bantu Pugar Cagar Budaya Pura Mangkunegaran Surakarta
Melibatkan Masyarakat dalam Memelihara Cagar Budaya
Revitalisasi Kawasan Candi Muarajambi Turut Berdayakan Masyarakat
Menyongsong Museum sebagai Ruang Publik Inovatif
Kemendikbud Ristek Luncurkan Indonesia Heritage Agency di Yogyakarta
Indonesian Heritage Agency Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
Pemerintah Tak Henti Dorong Terwujudnya PPDB yang Objektif, Akuntabel, dan Transparan
Jaga Semangat Inklusivitas dan Berkeadilan Sekolah Melalui PPDB
Hilmar Farid: Menjaga Peradaban Melalui Kerja Kebudayaan
Telusuri Jejak Peradaban melalui Cerita Citarum
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap