visitaaponce.com

Jawab Kebutuhan Masyarakat, Universitas Terbuka UT Luncurkan Program Studi Magister PAUD dan Sarjana PAI

Jawab Kebutuhan Masyarakat, Universitas Terbuka (UT) Luncurkan Program Studi Magister PAUD dan Sarjana PAI
Pengesahan prodi Magister PAUD dan Sarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Terbuka, di Tangerang, Selasa (16/11/2023).(MI/DEVI HARAHAP)

SEBAGAI salah satu pionir dalam menyediakan dan menunjang pemerataan pembelajaran kuliah jarak jauh, Universitas Terbuka atau UT terus berinovasi dan mempersiapkan sejumlah program studi baru untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat dalam menghadapi perkembangan dunia kerja dan usaha.

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2022 tentang Universitas Terbuka sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), Universitas Terbuka dalam berinovasi, baik di bidang akademik maupun di bidang nonakademik

Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat mengatakan sejak 8 Januari 2024, Universitas Terbuka meluncurkan layanan program studi baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat di lapangan yaitu S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dan S2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Baca juga : Sambut Mahasiswa Baru, UNM Gelar Seminar Inspirasi

“Banyak sekali permintaan masyarakat untuk segera membuka S2 Paud serta jenjang sarjana Pendidikan Agama Islam, banyak saudara-saudara yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan pesantren-pesantren ingin meningkatkan kualifikasi jenjang pendidikannya dan mudah-mudahan pembukaan dua program studi ini memberikan manfaat yang besar bagi bangsa,” ungkap Ojat saat ditemui di Gedung Kampus UT, Tangerang pada Selasa (16/1).

Ojat menjelaskan bahwa dari hasil kajian awal, sebagian besar responden berminat untuk kuliah di UT antara lain karena UT sudah mendapatkan sertifikat internasional dalam kualitas penyelenggaraan layanan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ) dan terakreditasi nasional untuk penyelenggaraan program studi-program studi unggulan.

“Walaupun baru dibuka beberapa hari, tetapi minat masyarakat sangat tinggi untuk belajar di UT, pada program studi PAI sendiri hingga saat ini sudah ada sekitar 300an pendaftar. Sementara untuk program magister PAUD, target kita adalah mahasiswa PAUD S1 di UT yang jumlahnya sekitar 52.000 mahasiswa, harapannya peminat untuk S2 PAUD ini sangat besar khususnya dari lulusan UT dan juga dari para lulusan S1 PAUD di manapun,” ungkapnya.

Baca juga : Mahasiswa Jalani Magang, KKN, dan Program Minat Bakat Berhak Dilindungi Jamsostek

Ojat mengatakan bahwa pendaftaran S1 PAI dan Magister PAUD akan ditutup akhir Februari 2024. Sementara itu, diharapkan selama satu tahun mendatang, pihaknya optimistis dengan dua prodi baru tersebut, maka target UT untuk mencapai 750 ribu mahasiswa pada tahun ini akan tercapai.

“UT tidak menerapkan sistem kuota, sehingga kami menerima sebanyak-banyaknya mahasiswa hingga batas akhir pendaftaran yaitu di akhir Februari. Dan kami memiliki target tahun ini sekitar 75.000 mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Terbuka, Prof Paken Pandiangan mengatakan pembukaan program studi S1 Pendidikan Agama Islam secara perdana akan dibuka untuk seluruh UT Daerah. Sementara untuk Magister Pendidikan Anak Usia Dini/MPAD diawali di lima UT Daerah (Bandar Lampung, Bandung, Denpasar, Jember, Semarang).

Baca juga : Dede Yusuf: Bayar UKT Tidak Pantas dengan Pinjol, Tapi Kerja Sama dengan Himbara

“Saat ini kesiapan program studi baru sudah dikoordinasi dengan baik meliputi SDM, UKT, sistem, admisi dan registrasi, bahan ajar, pembelajaran, asesmen, sosialisasi promosi, keterlibatan mahasiswa dalam abdimas, penyediaan referensi dan sumber pembelajaran,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua umum APGPAUD, Prof Sofia Hartati sangat menyambut baik atas peluncuran program studi magister PAUD di Universitas Terbuka. Hal ini menjadi semangat baru yang akan memperkaya kompetensi dan kemampuan guru-guru PAUD di Indonesia.

“Kami dari asosiasi sangat mengucapkan terima kasih karena ini menambah salah satu anggota dari himpunan yang selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dari kurikulum S1, S2 dan S3 agar tidak terputus. Kami akan terus mengawal dan membantu mensosialisasikannya kepada berbagai PAUD di kabupaten/kota pada 34 provinsi,” ujarnya.

Baca juga : Tolak Pinjol Jadi Opsi Bayar UKT, Komisi X DPR Usul Perbaharui Struktur Anggaran Pendidikan

Sementara itu, Wakil Sekretaris Perkumpulan Prodi PAI Indonesia (PP-PAl Indonesia), Busahdiar mengatakan bahwa hingga saat ini, jumlah Prodi PAI seluruh Indonesia sudah hampir 500, namun kebutuhannya terus bertambah seiring dengan semakin pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter dan etika moral masyarakat.

“Jadi saya pikir belum cukup, karena buktinya masih banyak beberapa alumni dari Madrasah pesantren yang belum terserap di perguruan tinggi, jadi ini kesempatan yang sangat baik dalam rangka mewujudkan nilai-nilai yang baik. Pendidikan agama Islam sangat penting terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran etika sebagai tujuan bersama. Kami harap UT bisa mendesain pembelajarannya agar etika tidak tertinggal dalam proses pembelajaran,” imbuhnya.

Kenali mata kuliah dan sistem pembelajaran

Prof. Ojat Darojat menjelaskan bahwa kurikulum yang akan dijalankan dalam dua program studi tersebut dirancang oleh para praktisi di bidangnya termasuk dari Kemendikbud Ristek dan Kementerian Agama serta para Asosiasi Profesi.

Baca juga : Anggota Komisi X DPR Nilai Pinjol Masuk Kampus Fenomena Tidak Baik

“Kurikulum dan konten pembelajaran dari program studi PAI akan didesain secara bersama-sama oleh ahlinya dari kementerian sesuai kebutuhan masyarakat. Demikian juga dalam pengembangan konten si dalam modul dan buku materi pokok, akan didesain para ahli di bidangnya. Untuk memperkuat sistem pembelajaran, kita juga dibantu oleh para ahli media agar bisa ditransformasi dan dikonversi menjadi bahan ajar yang siap untuk diikuti secara jarak jauh,” jelasnya.

Sementra itu, Prof Paken mengatakan bahwa kurikulum Studi Magister PAUD Universitas Terbuka akan menyediakan berbagai tawaran bagi mahasiswa dengan spesifikasi yang berbeda yaitu mengenai Pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perkembangan anak, manajemen dan analisis kebijakan serta ke-PJJ-an.

Terkait contoh konten pelajaran yang akan menjadi bahan pembelajaran, Prof Paken mengatakan bahwa UT menyediakan beberapa mata kuliah yang akan mengembangkan kemampuan guru serta murid dan branding PAUD.

Baca juga : Dukung Standar Pendidikan Internasion, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) Beri Fasilitas Coursera untuk Mahasiswa

“Beberapa mata kuliah yang akan diajarkan yaitu Difusi Inovasi Pendidikan yang berbasis pada konteks PJJ serta mendukung profil Konsultan & Pengelola PAUD. Serta ada pula Studi Komparatif Paud yang menghadirkan dosen mitra lintas negara serta menungkinkan mahasiswa asing mengikuti mata kuliah. Kerjasama yang sudah dilakukan dengan Universitas Teknologi Mara Malaysia (UiTM),” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Paken menjelaskan dasar pembukaan Magister PAUD didapatkan dari hasil studi kelayakan dan adanya permintaan masyarakat, seperti permintaan mitra Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia.

“Pengalaman UT dalam penyelenggaran Pendidikan S1 PGPAUD yang sudah terakreditasi A, menjadi modal dasar penyelenggaraan Magister S2 PAUD yang berkualitas yaitu lulusan yang mampu menganalisis berbagai permasalahan pendidikan anak usia dini dengan pendekatan yang bersifat holistic, terintegratif serta inovatif, dan untuk mendukung pendidikan berkelanjutan dalam rangka terwujudnya generasi emas,” ungkapnya.

Baca juga : Sinergi Polbangtan Kementan dan Universitas Juanda Tumbuhkan Jiwa Sosial Mahasiswa

Menurut Paken, UT hadir menawarkan Prodi S1 PAI UT dengan keunikan dapat menghasilkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan dan realitas dunia modern dengan pemahaman yang mendalam dan terkoneksi.

“Selain itu keunggulan dari Prodi S1 PAI UT adalah para mahasiswa dididik untuk mempunyai sifat positif terhadap kemandirian dalam belajar dan pembelajar seumur hidup; mampu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; mampu menunjukkan kemampuan literasi informasi serta mampu mengembangkan media, alat, dan bahan ajar pembelajaran,” jelasnya.

Adapun khusus untuk Prodi S1 PAI, Prof Paken mengatakan bahwa dari hasil kajian awal, alasan calon mahasiswa memilih PAI adalah karena kebutuhan guru PAI di madrasah/sekolah, minimnya pendidik agama islam yang berbasis teknologi, serta tingginya jumlah alumni pondok pesantren yang harus memilih jurusan di luar minat mereka. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat