Menteri LHK Data Global Forest Watch Soal Deforestasi Tidak Akurat
![Menteri LHK: Data Global Forest Watch Soal Deforestasi Tidak Akurat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/61a0e23fe3d7715a88eb4fbf036845a6.jpg)
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa data deforestasi Global Forest Watch yang digunakan Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD tidak akurat.
"Global Forest Watch yang dipuja-puja itu metodologinya sedang kita telaah bersama-sama. Sejak 2017 saya sudah mengikuti itu. Kenapa dia bilang deforestasi kita jutaan, padahal nyatanya enggak," kata Siti di Desa Tuwung, Kalimantan Tengah, Rabu (24/1).
Seperti diketahui, sebelumnya Siti membantah keras pernyataan Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat cawapres Minggu (21/1) soal deforestasi Indonesia yang meningkat selama 10 tahun terakhir.
Baca juga: Menteri LHK Sebut Mahfud MD Keliru Paparkan Data Deforestasi
Kemudian, dalam pembelaannya, Mahfud menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan data dari Global Forest Watch, berbeda dengan data yang digunakan KLHK.
Siti menyebut, dalam perhitungan Global Forest Watch, setiap pohon yang jatuh dianggap sebagai deforestasi. Pun saat pohon itu berada di halaman rumah seseorang.
Baca juga: Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Didesak Realisasikan Transisi Energi
"Kalau rumah-rumah transmigrasi 3/4 hektare, itu pohonnya punya dia. Masa dia mengubah pohon, ganti apanya, terus jadi deforestasi? Nah, ini yang sedang kita kerjakan," tegas Siti.
Ia pun meragukan data Global Forest Watch, karena mereka hanya menggunakan metode citra satelit tanpa pengecekan langsung ke lapangan. Sehingga, kata dia, tanaman pisang yang ada pun akan terbaca sebagai hutan primer, karena warna dan tekstur yang terbaca dalam satelit sama.
"Dia hanya interpretasi dari satelit. Saya ini dulu sekolah tentang itu. Gak bisa kalau gak dicek lapangannya," pungkas Siti.
Terkini Lainnya
Menteri LHK: RUU KSDAHE Penting untuk Perkuat Konservasi di Indonesia
Pemerintah Kembangkan Program Agar Masyarakat Bisa Akses Dana BPDLH
Menteri LHK Tolak Disebut Bagi-bagi 'Kue' Izin Usaha Tambang ke Ormas
Menteri LHK Tekankan Urgensi Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bahu-Membahu Kumpulkan Sampah di Aksi Bersih Negeri
Pastikan Penyebab Polusi Udara, Menteri LHK Bentuk Satgas untuk Cek PLTU
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
KLHK dan Norwegia Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Hutan Lestari
Dunia Internasional Apresiasi Upaya RI dalam Penegakan Hukum Lingkungan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Indonesia bakal Adu Data Tutupan Hutan untuk Hadapi Regulasi Deforestasi Eropa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap