visitaaponce.com

Niat Sholat Idul Fitri Jamaah dan Sendirian Lengkap dengan Tata Caranya

Niat Sholat Idul Fitri Jamaah dan Sendirian Lengkap dengan Tata Caranya
Bacaan niat sholat Idul Fitri(rawpixels.com)

Berikut ini niat sholat Idul Fitri yang dilakukan secara berjamaah dan yang dilakukan secara sendiri.

Setelah berpuasa di bulan Ramadhan selama sebulan penuh, tibalah hari kemenangan, yakni Idul Fitri.

Saat Idul Fitri, seluruh umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan sholat Idul Fitri. 

Waktu sholat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu zuhur.

Sebelum sholat, kita biasanya mengucapkan niat karena ini termasuk ke dalam rukun sholat. Bagaimana bacaan niat sholat Idul Fitri? Ini dia.

Baca juga: Doa Mandi Wajib Beserta Rukun dan Tata Cara Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad Saw

Niat Sholat Idul Fitri

Bacaan niat sholat Idul Fitri yang dilakukan secara berjamaah:

a. Lafal niat sholat Idul Fitri sebagai imam: 

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى  

Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā. 

Artinya:  

"Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala."

b. Lafal niat sholat Idul Fitri sebagai makmum:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى 

Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā. 

Artinya: 

"Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."

Lafal niat shalat Idul Fitri yang dilakukan sendirian: 

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى 

Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.  

Artinya: 

"Saya niat shalat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala."

Baca juga: Kumpulan Doa untuk Orang Sakit agar Cepat Sembuh Sesuai Ajaran Rasulullah Saw

Hukum Sholat Idul Fitri 

Hukum sholat Idul Fitri termasuk ke dalam sunnah muakkadah, yakni sangat dianjurkan untuk dilakukan, tetapi tidak wajib. Kendati tidak menjadi kewajiban, Nabi Muhammad Saw tidak pernah meninggalkan sholat Idul Fitri setiap tahunnya.

Kemudian, muncul pertanyaan bagaimana hukum sholat Idul Fitri yang dilakukan di dalam masjid? Apakah menyalahi aturan karena diharuskan sholat di tanah lapang?

Lalu, bagaimana hukum sholat Idul Fitri yang dilakukan di rumah dan dilakukan sendirian? Berikut penjabarannya.

a. Hukum Sholat Idul Fitri yang Dilakukan di Masjid

Ada perbedaan pendapat mengenai lokasi yang tepat untuk melakukan sholat Idul Fitri. Ada yang menyebutkan bahwa sholat Idul Fitri harus dilakukan di tanah lapang dan bukannya di masjid.

Hal ini dikarenakan melihat kebiasaan Rasulullah Saw yang keluar dari Masjid Nabawi (masjid yang paling utama dari masjid lainnya) menuju ke tanah lapang untuk melakukan sholat Idul Fitri, kecuali terdapat halangan seperti hujan atau hal lain yang membuat sholat Idul Fitri dilakukan di masjid. 

Masjid di sini dimaksudkan sebagai sebuah tempat yang tertutup, sedangkan tanah lapang disebutkan sebagai tempat terbuka.

Tetapi, ada pula yang memperbolehkan sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid. Imam As-Syafi'i menyatakan sekiranya masjid tersebut mampu menampung seluruh jamaah di daerah tersebut, maka mereka tidak perlu lagi pergi ke tanah lapang untuk mengerjakan sholat Idul Fitri.

Dari fatwa tersebutlah Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani seperti yang dikutip dari laman nu.or.id membuat kesimpulan bahwa boleh tidaknya melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid didasari pada luas atau sempitnya suatu tempat. 

Hal ini dikarenakan pada Hari Raya tersebut seluruh masyarakat dapat berkumpul di suatu tempat bersama-sama. Apabila masyarakat dapat berkumpul, maka melakukan sholat Idul Fitri di dalam masjid (termasuk serambi dan halamannya) lebih utama daripada di tanah lapang.

Walau begitu, pelaksanaan sholat Idul Fitri dilakukan di tanah lapang atau di masjid tidak menentukan ke-afdhal-annya. Apabila tanah lapang lebih mampu menampung jamaah, dipersilakan. Begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Kumpulan Doa Bulan Rajab, Mulai dari Doa Istighfar Hingga Bacaan Tasbih

b. Hukum Sholat Idul Fitri yang Dilakukan Sendirian di Rumah

Sudah disebutkan sebelumnya, hukum sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, yang mana dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.

Tetapi, bagaimana hukumnya jika seseorang terdapat halangan tertentu sehingga ia tidak bisa melakukan sholat Idul Fitri secara berjamaah di masjid dan melakukannya sendiri di rumah? 

Menurut sebagian ulama menyebutkan bahwa sholat Idul Fitri yang dilakukan sendirian di rumah diperbolehkan jika terdapat udzur syar'i, yakni hal-hal yang dibenarkan oleh syariat Islam untuk meninggalkan suatu kewajiban atau sunnah, seperti sedang sakit, terdapat bahaya tertentu, larangan, dan musafir.

Tata cara sholat Idul Fitri yang dilakukan jika sholat sendiri di rumah pun tidak jauh berbeda dengan sholat berjamaah, hanya saja pelafalan niat sholat Idul Fitri yang berbeda.

Ada pula yang beranggapan bahwa hukum sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah 'ala al-kifayah, yaitu sunnah yang apabila sudah dilaksanakan sebagian orang, maka gugur bagi yang lain.

Kendati demikian, sebaiknya adalah kita berusaha untuk mengikuti sholat Idul Fitri secara berjamaah di masjid atau di tanah lapang.

Baca juga: Istimewa! Ini Manfaat 2 Ayat Terakhir Al-Baqarah Jika Dibaca Secara Rutin

Tata Cara Sholat Idul Fitri

1. Membaca niat sholat Idul Fitri 

2. Melafalkan takbiratul ihram

3. Bertakbir sebanyak 7 kali dan melafazkan kalimat tasbih disela-sela takbir. Berikut bacaan tasbih:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ 
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar 

Artinya: 

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

4. Membaca Surat Al-Fatihah dan setelahnya dianjurkan membaca Surat al-A'lâ.

5. Membaca kalimat ruku' seperti pada sholat fardu.

6. Membaca kalimat sujud seperti pada sholat fardu.

7. Melakukan duduk di antara dua sujud dan membaca lafal duduk di antara dua sujud.

8. Berdiri masuk ke rakaat kedua dan melakukan takbiratul ihram.

9. Dalam posisi berdiri pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali. 

10. Membaca kalimat tasbih seperti pada rakaat pertama di setiap sela-sela takbir.

11. Kemudian baca Surat Al-Fatihah, lalu dianjurkan membaca Surat Al-Ghâsyiyah.

12. Selanjutnya melakukan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, membaca doa tahiyat, hingga salam seperti sholat biasa.

13. Terakhir, setelah salam dengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung apabila pelaksanaan dilakukan secara berjamaah.

Baca juga: Kumpulan Doa Nabi Sulaiman dari Meminta Kekayaan Hingga Meluluhkan Hati Seseorang

Amalan yang Dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw Sebelum Sholat Idul Fitri

Nabi Muhammad Saw melakukan beberapa amalan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Berikut ini amalannya yang dianjurkan diikuti oleh umat Muslim.

1. Memperbanyak mengucap takbir

Bacaan takbir Idul Fitri biasanya dimulai saat matahari tenggelam atau waktu maghrib di hari terakhir bulan Ramadhan hingga saat imam sholat Idul Fitri mulai melaksanakan takbiratul ihram untuk sholat Idul Fitri. 

Kita sebagai umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak mengucap takbir di malam Idul Fitri. Hal ini dikarenakan sebagai rasa suka cita dalam menyambut Hari Raya dan juga mengagungkan kebesaran Allah Swt saat di hari kemenangan.

2. Makan sebelum sholat Idul Fitri

Dalam sebuah riwayat menceritakan bahwa Rasulullah Saw selalu menyantap beberapa butir kurma sebelum sholat Idul Fitri. Tidak dijelaskan berapa jumlah kurma yang dimakan oleh Rasulullah Saw, tetapi Hadis Riwayat Bukhari menyebutkan Nabi Muhammad Saw biasa makan kurma dalam jumlah ganjil.

Walau begitu, jika seseorang tidak mempunyai kurma atau mempunyai pantangan tertentu, boleh memakan makanan kecil, seperti camilan. 

Baca juga: 6 Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Al-Qur'an Lengkap dari Arab, Latin, dan Artinya

3. Membersihkan diri sebelum berangkat ke tempat sholat 

Nabi Muhammad Saw selalu membersihkan diri, yakni mandi terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat sholat Idul Fitri. Hal ini juga berlaku saat sholat Idul Adha.

Hal itu disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, "Bahwasannya Rasulullah Saw mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Ada niat yang harus dibaca saat mandi untuk sholat Idul Fitri. Berikut bacaannya.

نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla ‘idil fithri sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: 

“Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah”.

4. Memakai pakaian terbaik dan memakai parfum

Pakaian terbaik untuk sholat Idul Fitri tidak melulu pakaian baru yang dibeli menjelang Hari Raya. Pakaian terbaik yang dimaksud adalah pakaian yang menutup aurat, tidak menimbulkan perasaan riya, masih layak pakai, serta rapi.

Selain itu, amalan lainnya adalah memakai parfum atau wewangian. Namun, patut diperhatikan, memakai parfum sewajarnya agar tidak mengundang syahwat dan tidak mengganggu indera penciuman orang lain yang membuat ibadah tidak khusyuk.

Hikmah dari memakai pakaian terbaik dan memakai wewangian adalah untuk menyiapkan diri agar khusyuk dalam beribadah. Selain itu, hal ini juga menjadi tanda cinta kita terhadap Allah Swt. Kita telah diundang Sang Pemilik Kehidupan untuk menghadap-Nya, sudah pasti kita menyiapkan yang terbaik untuk menemui-Nya.

Baca juga: Doa Nabi Ayub untuk Meminta Kesembuhan dari Penyakit Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya

5. Menggunakan jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat

Salah satu amalan yang banyak belum orang ketahui adalah menggunakan jalan yang berbeda atau mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat Idul Fitri.

Hikmah yang didapat adalah dapat menemui lebih banyak orang untuk dapat saling menyapa dan memberikan senyuman yang dapat mendatangkan pahala. 

Selain itu, jalan yang dilewati dapat menjadi saksi kita kelak di akhirat untuk menambah berat timbangan amal baik kita selama hidup di dunia.

Terlebih, berjalan kaki menuju tempat sholat Idul Fitri adalah termasuk sunnah didasarkan pada Hadis Riwayat Tirmidzi.

"Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan".

Kendati demikian, apabila terdapat halangan, diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan dan tidak terlalu memaksakan dalam berjalan kaki.

6. Saling maaf-maafan dan mengucapkan selamat

Dikarenakan Idul Fitri adalah hari kemenangan dan hari kegembiraan, salah satu amalan yang dapat dilakukan adalah mengucapkan selamat dan memberikan doa kebaikan serta bermaaf-maafan kepada sesama.

Idul Fitri akan menjadi momentum yang berharga dan berbahagia untuk membuka lembaran baru sebagai pribadi baru yang lebih baik lagi. Serta menjadi waktu untuk saling memaafkan satu sama lain atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan yang Saleh, Tercantum Dalam Al-Qur'an

Sholat Idul Fitri tidak hanya menjadi wujud syukur dan rasa kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga menjadi momen untuk bersilaturahmi, memberikan maaf, dan berbagi kebahagiaan antar sesama umat Islam. 

Ya, itu dia penjelasan singkat soal sholat Idul Fitri beserta bacaan niat sholat Idul Fitri, baik bacaan untuk berjamaah maupun sendiri.

Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat