visitaaponce.com

Kemenkes Laporkan 27 Petugas KPPS Meninggal Dunia

Kemenkes Laporkan 27 Petugas KPPS Meninggal Dunia
Petugas KPPS melakukan perhitungan surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di TPS 055 RT 005/03 Kedoya Selatan.(MI/Ramdani)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilihan umum (pemilu) tahun ini sudah jauh lebih menurun dibandingkan kasus kematian pada 2019.

"Tahun ini jumlah petugas KPPS yang sakit ataupun meninggal sudah sangat jauh menurun. Saat ini dilaporkan hanya 27 kasus kematian," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Jumat (16/2).

Sebelum hari pemilu, proses pendaftaran calon anggota KPPS sebenarnya telah melibatkan skrining kesehatan. Salah satu syarat pendaftaran calon anggota KPPS, yakni sehat jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.

Baca juga : Anggota KPPS dan Bawaslu Alami Kecelakaan saat Bawa Logistik Pemilu

Selama ini diketahui bahwa ada saja anggota KPPS yang sakit bahkan meninggal. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut pada pemilu 2019 terdapat 485 petugas KPPS meninggal mayoritas merupakan laki-laki berusia 46-67 tahun memiliki komorbid.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr Sumarjaya mengatakan pada pemilu telah disiapkan fasilitas serta mobilisasi tenaga dan Public Safety Center (PSC) 119. PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS, yang membutuhkan layanan kesehatan.

Tersedia 352 PSC yang membantu penanganan kesehatan dalam kecelakaan atau situasi kritis ini di seluruh Indonesia. "Kesiapan kegawatdaruratan saat ini kita punya PSC. Ini merupakan respons cepat memberikan respons kepada masyarakat yang membutuhkan dan petugas jika terjadi hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan kesehatan," jelas Sumarjaya.

Baca juga : Ini Tips Menjaga Kesehatan bagi Anggota KPPS

Kementerian Kesehatan juga mempunyai Emergency Medical Tim (EMT). Tim yang dibentuk untuk memberikan pelayanan medis kesehatan saat kegawatdaruratan kesehatan ini memiliki memiliki 13.000 tenaga cadangan kesehatan (TCK).

"Jadi, kesiapsiagaan berbasis EMT yaitu tenaga kesehatan cadangan memiliki formasi lengkap. Ada dokternya, perawatnya, dan itu sudah tersebar ke seluruh Indonesia," pungkasnya. (Z-2)

 

Baca juga : Petugas KPPS Diminta Selalu Jaga Kesehatan saat Bertugas

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat