visitaaponce.com

PGRI Nantikan Pengangkatan 1 Juta PPPK untuk Formasi Guru

PGRI Nantikan Pengangkatan 1 Juta PPPK untuk Formasi Guru
Murid memberikan salam kepada guru di Bali(Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan, sampai saat ini, sudah ada 774 ribu guru PPPK yang mendapatkan penempatan dan masih terdapat 419 ribu kuota formasi PPPK di 2024 ini.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Abdul Qadir menyatakan, data tersebut benar adanya. Namun demikian, masih banyak tugas pemerintah yang perlu dilakukan dan disempurnakan untuk menyejahterakan guru.

“Itu betul sekitar 700an sudah diangkat menjadi PPPK. Tapi masih banyak yang perlu disempurnakan sehingga guru bisa segera diangkat PPPK terutama yang masa tunggunya lama atau sudah mengajar sekian tahun tapi belum diangkat,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (17/2).

Baca juga : PGRI Sambut Baik Keputusan Kemendikbudristek terkait Prioritas ASN PPPK

Lebih lanjut, Dudung menyatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengangkat guru honorer menjadi PPPK. Namun pemerintah masih punya utang karena janjinya 1 juta PPPK sementara masih banyak guru yang akan pensiun di 2024.

“Sementara di sekolah ini enggak boleh mengangkat guru honor. Ini solusinya harus dicari. PGRI menghitung guru itu pensiun tiap tahun 120 ribu di seluruh Indonesia. Kalau enggak disiapkan solusi yang baik akan ada jeda waktu dan kekosongan. Harusnya segera dicabut moratorium terkait ini,” tegas Dudung.

Dia meyakini, guru menjadi ujung tombak pendidikan nasional. Kalau permasalahan terhadap guru tidak diselesaikan, maka permasalah ini hanya akan terus berulang.

Baca juga : 3043 Calon Guru PPPK Mendadak Batal Mendapatkan Penempatan P1, PGRI: Ini Menyakitkan!

“Maka dari itu, PGRI meminta transformasi tata kelola guru dari hulu sampai hilir. Mulai dari perencanaan perguruan tinggi guru untuk menyiapkan guru. Bagaimana menyiapkan guru berkualitas kalau dari perguruan tingginya ga hebat. Kalau masih ada guru lulusan kelas perguruan tinggi abal-abal jangan harap guru berkualitas. Hormati guru. Kita harus gagas transformasi ini untuk pendidikan yang lebih baik ke depannya,” pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat