visitaaponce.com

Peneliti Kembangkan Sistem Deteksi Tornado dengan Infrasonik

Peneliti Kembangkan Sistem Deteksi Tornado dengan Infrasonik
Ilustrasi(AFP)

Para peneliti di Pusat Nasional untuk Akustik Fisik Universitas Misispi, Amerika Serikat, membuat penelitian tentang sistem peringatan dini untuk melacak tornado menggunakan infrasonik. Dengan demikian, diharapkan kehadiran tornado dapat terdeteksi melalui gelombang suara frekuensi rendah yang tidak dapat didengar oleh manusia.

“Tidak masuk akal bahwa kami bisa menemukan lokasi tornado dengan presisi setengah lapangan sepak bola. Saya mebayangkan melihat peta di sebuah aplikasi dengan titik yang menunjukkan ada tornado yang mendekat. Itulah tujuannya, dan merupakan peningkatan besar dibandingkan dengan apa yang saat ini kita miliki,” kata salah ketua tim peneliti Roger Waxler, dilansir dari laman Universitas Misisipi, Jumat (23/2).

Sebagian besar peringatan tornado didasarkan pada pengembalian radar yang menunjukkan tingkat rotasi atmosfer yang tinggi dalam badai supercell.

Baca juga : Taylor Swift Sumbangkan US$1 Juta untuk Korban Tornado di Tennessee

“Peringatan ini, lebih sering daripada tidak, adalah alarm palsu dalam arti bahwa tornado sebenarnya tidak pernah terjadi. Ini menyebabkan penurunan respons di publik, semacam sindrom 'anak laki-laki yang berteriak serigala',” tegas dia.

Dalam proses penelitiannya, Waxler bersama timnya mengerahkan susunan sensor bertekonologi tinggi yang permanen di selatan Mississipi yang dapat mendeteksi suara khas yang dipancarkan tornado.

Ketika salah satu sinyal akustik ini mengenai susunan sensor, tim akan dapat memverifikasi tornado secara real-time dan memproyeksikan jalurnya. Ini akan memungkinkan mereka untuk menganalisis data dan mulai mengembangkan sebuah jalur.

Baca juga : Korban Kebakaran di Hawaii Tak Dapat Peringatan Evakuasi. Begini Kronologinya

“Infrasonik dapat dideteksi pada jarak yang sangat panjang, menjadikannya alat yang berguna untuk pemantauan dan pelacakan,” kata Waxler.

Di samping itu, mereka pun memasang susunan sensor di Alabama utara, di mana mereka berhasil mendeteksi hampir setiap tornado di area tersebut. Mereka berharap untuk menyempurnakan teknologi mereka untuk mengembangkan sistem peringatan tornado yang andal dengan susunan yang lebih permanen dan dapat diakses publik.

Namun, penelitian tersebut masih menemui sejumlah tantangan. Di antaranya sifat sumber sinyal yang masih belum diketahui. Kebisingan angin dapat mengganggu pengukuran infrasonik.

Baca juga : 88 Orang Tewas Akibat Tornado, Joe Biden Dijadwalkan Kunjungi Kentucky

“Juga, karena waktu tempuh sinyal akustik, kecepatan suara, ada tunda tiga detik perkilometer dalam melacak tornado,” ucap dia.

Tornado adalah bencana alam yang sangat merusak, terkenal sulit diprediksi dan dideteksi. Selama ini, meteorolog harus mengandalkan kombinasi radar dan penglihatan manusia untuk memperingatkan dan memverifikasi bahwa satu kejadian sedang terjadi.

Rata-rata, dalam satu tahun ada sekitar 1.000 tornado yang dilaporkan di seluruh negara bagian. Pada 2021, terjadi 1.376 tornado di AS dan menewaskan lebih dari 100 orang.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat