Taman Nasional Kutai dan Pupuk Kaltim Berkolaborasi Pulihkan Ekosistem Mangrove
Balai Taman Nasional Kutai, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) untuk kegiatan pemulihan ekosistem mangrove, dipterokarpa, serta konservasi keanekaragaman hayati, khususnya jenis-jenis tanaman endemik dan langka.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kutai, Syaiful Bahri, dan Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Melalui kolaborasi itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kaltim akan mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai dalam empat ruang lingkup kegiatan yaitu pemulihan ekosistem mangrove, pengawetan flora dan fauna, perlindungan dan pengamanan kawasan, serta penguatan kapasitas kelembagaan Balai Taman Nasional Kutai.
Baca juga : TN Berbak Sembilang Ikut Program Penguatan Fungsi Konservasi dan Ekosistem
Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir, mengungkapkan ekosistem mangrove adalah salah satu ekosistem yang memiliki peran dan fungsi krusial dalam hal ekologi, sosial dan ekonomi.
"Oleh karena itu, saya sangat menyambut baik kerja sama ini, yang salah satu fokus utamanya adalah melakukan pemulihan ekosistem mangrove di TN Kutai," ujar Ahmad.
Ia juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat setempat dalam setiap program yang dijalankan.
Baca juga : Kaltara Butuh Konsep Pengelolaan Lanskap Terpadu untuk Pembangunan Berkelanjutan
"Poin lain yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya melakukan mapping/pengumpulan baseline data. Itu perlu dilakukan untuk mengukur sejauh mana kerja sama ini nantinya memberikan dampak positif terhadap kawasan TN Kutai," jelasnya.
Lewat kerja sama tersebut, Pupuk Kaltim secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung program pemerintah, salah satunya melalui program Community Forest.
Program itu bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan melakukan penanaman bibit di lahan-lahan yang kurang produktif, seperti lahan pesisir, lahan tidur, tambak maupun lahan kering. Sebagian kegiatan dalam ruang lingkup PKS dengan Balai Taman Nasional Kutai ini merupakan pengejawantahan dari program Community Forest.
Melalui kerja sama tersebut, ditargetkan ada tiga juta pohon mangrove dan lima ratus ribuan tanaman langka endemik yang akan ditanam. Lokasi penanaman tersebar, sebagian besar di Resort Pesisir dan Resort Rantau Pulung dengan luas total kurang lebih 925 hektare.
Baca juga : Pada 2030, Pengurangan Lahan Mangrove Bisa Mencapai 261 Ribu Hektare
“Selain penanaman, guna melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, dalam kegiatan kerja sama ini juga akan dilaksanakan eksplorasi jenis-jenis anggrek endemik TN Kutai," tutur Hanggaran Patrianta.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan didukung oleh pengawasan dan perlindungan fauna di dalam kawasan konservasi, serta bantuan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM.
"Kerja sama ini juga tidak hanya menjadi bukti keberlanjutan komitmen awal Pupuk Kaltim untuk menanam 10 juta pohon hingga 2030 mendatang, namun juga sekaligus upaya untuk melindungi daerah pesisir dari abrasi, memulihkan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak yang terlibat dalam kolaborasi baik ini berharap kegiatan yang direncanakan dalam kerja sama ini akan berjalan lancar dan membawa manfaat yang optimal tak hanya bagi Balai Taman Nasional Kutai dan Pupuk Kaltim, tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar. (RO/Z-11)
Terkini Lainnya
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Penanaman Mangrove Beri Manfaat Ekologis Sekaligus Ekonomi
Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Tanam 1.000 Mangrove di Marunda untuk Jaga Lingkungan
Empat Pengusaha Tambak Udang Tersangka Perusakan Taman Nasional Karimunjawa Segera Disidangkan
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Pendaki di TNGGP Ditemukan Meninggal Dunia di Toilet
Mobil Masuk Jurang di TNBTS, Empat Meninggal Dunia
8.525 Orang Padati Kawasan Gunung Bromo saat Libur Panjang
Erni Suyanti Abdikan Hidup untuk Menolong Satwa Liar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap