Fikom Universitas Mercu Buana Teliti Konten Kekerasan Medsos
![Fikom Universitas Mercu Buana Teliti Konten Kekerasan Medsos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/16585bec0862c74cd774f65a1650afc4.jpg)
DALAM lanskap industri budaya digital yang dinamis, pesan-pesan di media sosial lebih dari sekadar ekspresi, mewujudkan nilai ekonomi sebagai komoditas melalui prinsip monetisasi dengan cermat oleh pembuat konten untuk mengumpulkan pengikut. Hal inilah yang menjadi perhatian tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan Universitas Mercu Buana dalam penelitian berjudul The Representation of The Cultural Crisis in Social Media as a New Economic Reality in The Culture Industry.
Tim peneliti yang dipimpin Prof Ahmad Mulyana, yang juga Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana, menganalisa isi secara kualitatif konten-konten kedua pesohor media sosial; yaitu Bunda Corla dan Nikita Mirzani.
Dengan menggunakan rancangan desain paradigma kritis, penelitian ini berusaha membongkar cara kerja ideologis di balik konten digital dengan format kekerasan verbal yang berpotensi merusak tatanan norma-norma dan nilai-nilai budaya masyarakat.
Baca juga : Rektor UMB: Dua Reaksi Ini Diperlukan untuk Mengurangi Kerusakan Serangan Siber
“Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengidentifikasi krisis budaya seperti pengabaian spiritual dan pencemaran ruang batin dalam realitas penggunaan bahasa yang tidak sopan dan vulgar di media sosial,” kata Mulyana, Selasa (19/3).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Theoretical and Applied Information Technology itu menunjukkan bahwa bahasa vulgar di platform seperti Bunda Corla dan Nikita Mirzani mencakup kategori kata-kata kotor, rasisme, konten eksplisit, pelecehan, dan cyberbullying menunjukkan sifat konten yang beragam dalam lanskap budaya digital.
Produksi konten seperi itu, secara signifikan, memengaruhi ekonomi dan budaya masyarakat, berkembang seiring dengan kemajuan teknologi teknologi dan pergeseran trend konsumen. Seluruh praktik industri budaya mentransfer motif keuntungan secara vulgar ke dalam bentuk budaya. Sejak bentuk-bentuk budaya ini pertama kali mulai mencari nafkah bagi para kreatornya sebagai komoditas di pasar, mereka telah memiliki kualitas ini.
Baca juga : Pentingnya Sinergi Semua Pihak untuk Perangi Perundungan Online
“Industri budaya memiliki peran penting dalam menciptakan konten yang mencerminkan keanekaragaman budaya dengan kepekaan dan dan adil. Tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial untuk tidak menjurus pada krisis budaya,” ungkap Dekan Fikom UMB ini.
Mulyana mengingatkan pentingnya etika dan kesadaran budaya kesadaran budaya. Penggunaan bahasa yang etis dan kesadaran akan konteks budaya sangat penting untuk membuat pesan-pesan yang menarik dan menghibur namun tetap menghormati nilai-nilai budaya kesopanan.
Selain Prof Ahmad Mulyana sebagai ketua tim, penelitian ini juga melibatka Dewi Sad Tanti (UMB), Aminah Swarnawatiari (UMJ), dan Irmulansati Tomohardjo (UMB). (RO/Z-1)
Terkini Lainnya
Universitas Mercu Buana Lahirkan Dua Guru Besar
Universitas Mercu Buana Buka Program Insinyur
Universitas Mercu Buana Selenggarakan Konferensi Internasional
Puncak Inagurasi 30 Tahun, Fikom UMB Gelar Pameran Hingga Luncurkan S3
Universitas Mercu Buana Kembangkan Live Streaming Education
Universitas Mercu Buana Resmikan Students Learning And Support Centre
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution
Pemilik Akun Medsos yang Viralkan Afif Maulana Tewas Dianiaya Polisi telah Minta Maaf
Kamu Pernah Cek Khodam Online? Ini Kata Antropolog
Budayawan Kecam Eksploitasi Perempuan Badui di Medsos
Postingan Foto Siluet Merah Viral, Media Sosial Dinilai Efektif Pengaruhi Pemilih
Sempat Viral di Medsos, 2 Jambret yang Beraksi di CFD Jakarta Ditangkap Polisi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap