visitaaponce.com

Jadi Bencana Paling Sering di Indonesia, Longsor harus Dimitigasi Serius

Jadi Bencana Paling Sering di Indonesia, Longsor harus Dimitigasi Serius
Ilustrasi(Antara)

Badan Riset dan Inovasi Nasional mengungkapkan perlu ada kajian mendalam tentang mitigasi bencana longsor di Indonesia. Pasalnya, bencana longsor merupakan bencana dengan frekuensi paling tinggi yang terjadi di Tanah Air.

“Longsor adalah pergerakan massa batuan, bahan rombakan (debris), atau tanah menuruni lereng karena gaya gravitasi. Longsor pada umumnya merupakan proses terisolasi, yang secara individu tidak terlalu besar ukurannya, namun sering terjadi di suatu wilayah,” papar Sukristiyanti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN dalam keterangannya, Kamis (25/4).

Sebagai informasi, longsor di Indonesia memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah ada 183 kejadian. Menurut sumber data dan informasi bencana Indonesia BNPB, longsor memiliki frekuensi paling tinggi dibandingkan bencana alam lainnya, seperti banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa dan bumi. Dalam 10 tahun terakhir, tepatnya 2015-2024, kasus tanah longsor mencapai 7.024 kejadian.

Sukristiyanti mengatakan longsor sangat rentan terjadi di suatu lokasi yang dipengaruhi faktor geologi, topografi, hidrologi, antropogenik tidak stabil. Itu juga dipicu faktor-faktor lain seperti gempa, dan curah hujan.

“Untuk bencana longsor ini, kita dapat memanfaatan data citra satelit dengan menggunakan Google Engine (GE) dan Google Earth Engine (GEE). GE merupakan platform yang tidak berbayar, resolusi spasialnya tinggi dan timeseries. Untuk GEE selain platformnya tidak berbayar juga, dia menggunakan teknologi cloud computing dan machine learning. Memilki banyak sumber data, timeseries, dan bisa melakukan pemodelan kerentanan longsor berbasis machine learning,” jelasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat