visitaaponce.com

Konvensi Demokrat, Kamala Harris Terima Pencalonan Dirinya

Konvensi Demokrat, Kamala Harris Terima Pencalonan Dirinya
Kamala Harris, calon wakil presiden dari Partai Demokrat(AFP/OLIVIER DOULIERY)

Senator Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menerima pencalonan dirinya sebagai wakil presiden dari Partai Demokrat pada malam ketiga konvensi partai, Rabu (19/8).

Sebagai pendamping Joe Biden, Harris mengajak warga AS untuk memilih Biden pada pemilihan presiden November nanti. Dia menuduh Donald Trump gagal dalam kepemimpinan dan telah mengorbankan nyawa dan mata pencaharian.

"Kegagalan kepemimpinan Donald Trump telah merenggut nyawa dan mata pencaharian," kata Harris.

Wanita kulit hitam pertama dan keturunan Asia-Amerika itu mendapat tiket utama kepresidenan AS. Harris merangkum kisah hidupnya sebagai lambang impian Amerika pada hari ketiga Konvensi Nasional Partai Demokrat.

Pada kesempatan yang sama, mantan Presiden AS, Barack Obama juga menjadi pembicara. Dia mengatakan kegagalan Trump telah menyebabkan 170.000 orang tewas akibat virus covid-19. Sementara, jutaan lainnya kehilangan pekerjaan, dan reputasi Amerika menurun drastis di dunia.

Baca juga: Harris Sebut Kegagalan Trump Sebabkan Warga AS Kehilangan Nyawa

"Kekacauan yang terus-menerus membuat kita terombang-ambing. Ketidakmampuan membuat kita merasa takut. Ketidakpedulian membuat kita merasa sendirian. Masalahnya banyak sekali. Padahal kita bisa berbuat lebih baik dan pantas mendapatkan yang lebih banyak," kata Obama.

"Saat ini, kami memiliki seorang presiden yang mengubah tragedi kami menjadi senjata politik. Joe akan menjadi presiden yang mengubah tantangan kita menjadi tujuan," tambahnya.

Mantan presiden dua periode itu mengungkapkan kritikan keras terhadap Trump. Dia menilai Trump tidak mampu mengemban pekerjaan itu, sehingga menimbulkan kegagalan yang cukup parah.

"Jutaan pekerjaan hilang. Dorongan terburuk kami dilepaskan, reputasi kebanggaan kami di seluruh dunia menurun drastis, dan institusi demokrasi kami terancam tidak seperti sebelumnya," ujar Obama.

Sementara, mantan ibu negara dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan pada konvensi tersebut bahwa dia terus-menerus mendengar penyesalan pemilih mendukung Trump atau tidak memberikan suara sama sekali.

"Pilihlah seperti hidup dan mata pencaharian kita dipertaruhkan karena mereka dipertaruhkan," kata calon presiden Partai Demokrat tahun 2016 yang kalah dari Trump.

Clinton, yang memenangi pemilihan umum melawan Trump tetapi kalah di Electoral College, mengatakan Biden perlu menang besar-besaran. Mengingat dia bisa memenangi suara populer tetapi tetap kehilangan Gedung Putih.

"Joe dan Kamala bisa menang dengan 3 juta suara dan masih kalah. Ambillah (contoh) dari saya. Jadi, kami membutuhkan jumlah yang sangat banyak, sehingga Trump tidak bisa menyelinap atau mencuri jalan menuju kemenangan," ucapnya.

Ada pun, pilihan cawapres menambah arti penting bagi Biden (77) yang akan menjadi orang tertua jika terpilih menjadi presiden. Umurnya telah menimbulkan spekulasi bahwa dia hanya akan menjalani satu masa jabatan dan menjadikan Harris calon pesaing teratas untuk nominasi pada tahun 2024.

Biden menunjuk Harris (55) sebagai pasangannya pekan lalu untuk menghadapi Trump (74) dan Wakil Presiden Mike Pence (61) dalam pilpres November nanti. (France24/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat