Presiden Israel Akhiri Perjalanan Turki dengan Kunjungan Sinagog
![Presiden Israel Akhiri Perjalanan Turki dengan Kunjungan Sinagog](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/293d4198dccdb68ece16901df83e9d96.jpg)
PRESIDEN Israel pada Kamis (10/3) mengakhiri perjalanan bersejarahnya ke Turki dengan kunjungan ke komunitas Yahudi di Istanbul, sehari setelah kedua negara menyambut era baru dalam hubungan. Isaac Herzog mengadakan pembicaraan di Ankara pada Rabu dengan mitranya Recep Tayyip Erdogan dalam kunjungan pertama oleh seorang presiden Israel sejak 2007.
Dia kemudian mengambil bagian dalam doa untuk para pengungsi Ukraina serta Turki dan Presiden Erdogan dengan anggota komunitas Yahudi di Istanbul di sinagog Neve Shalom di distrik Galata yang bersejarah. "Seluruh proses ini tanpa ilusi, tetapi mencerminkan kepentingan strategis dan bilateral," kata Herzog kepada wartawan tentang kunjungan dan pembicaraan sebelum memasuki sinagoga. Dia meninggalkan Turki tak lama setelah itu.
"Kami tidak akan menyetujui semuanya tetapi kami akan bercita-cita untuk menyelesaikan ketidaksepakatan kami dengan saling menghormati dan niat baik," kata Herzog saat konferensi pers dengan Erdogan pada Rabu. Sinagoga Neve Shalom, yang juga merupakan rumah bagi museum tentang warisan Yahudi, memiliki tempat khusus bagi orang Yahudi setempat.
Baca juga: Pria Palestina yang Terluka Parah Ditembak Israel Akhirnya Meninggal
Sinagoga itu menderita di masa lalu, kata Herzog, mengacu pada serangan teror pada 1986 yang menewaskan 22 orang dan lainnya pada 1992 dan 2003. Pada 15 November 2003, 30 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka setelah kendaraan yang diisi bahan peledak menargetkan dua sinagoga di Istanbul. Serangan itu diklaim oleh sel Al-Qaeda Turki.
Di bawah Kekaisaran Ottoman, Istanbul, kemudian Konstantinopel, menyambut banyak orang Yahudi yang diusir dari Spanyol pada 1492 yang mencari perlindungan dan mendirikan komunitas yang berkembang hingga abad ke-20. Pada 1930-an, orang-orang Yahudi tunduk pada undang-undang dan pogrom yang diskriminatif.
Baca juga: Presiden Israel Menuju Turki untuk Bangun kembali Hubungan
Selama 500 tahun hidup bersama, yang sering dikutip oleh pejabat Turki, meskipun status orang Yahudi Turki terkadang kurang setara. Sekitar 15.000 orang Yahudi tinggal di Turki saat ini, mayoritas di Istanbul, dibandingkan dengan 200.000 pada awal abad ke-20. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
UEFA Selidiki Selebrasi Kontroversial Bek Turki Merih Demiral
Preview Piala Eropa: Austria Vs Turki
Hadapi Ceko, Turki Butuh Hasil Imbang untuk Lolos 16 Besar Euro 2024
Potugal vs Turki, Portugal Melaju ke Babak 16 Besar Euro 2024 Usai Menang Telak atas Turki
Montella Minta Turki Bermain Sabar saat Hadapi Portugal di Euro 2024
Georgia dan Ceko Incar Kemenangan Pertama di Grup F Euro 2024
Erdogan Puji Sikap PM Spanyol terhadap Gaza
Erdogan Minta Dunia Blokir Akses Pasokan Senjata Israel
Turki Serukan Masyarakat Internasional Lindungi Anak-anak Gaza
Turki Kirim Helikopter Penyelamat dengan Penglihatan Malam untuk Bantu Iran dalam Pencarian Helikopter Jatuh
Erdogan Berharap Dunia tetap Fokus Membebaskan Palestina dari Cengkeraman Israel
Usai Bertemu Pemimpin Hamas, Erdogan Minta Rakyat Palestina Bersatu
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap