Rusia Perkuat Militer dengan Uji Coba Rudal Antarbenua Sarmat
![Rusia Perkuat Militer dengan Uji Coba Rudal Antarbenua Sarmat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/0e3cd628e51d767c532acefec0214422.jpg)
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan akan memperkuat dan memodernisasi angkatan bersenjatanya. Itu termasuk mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat yang baru diuji pada akhir 2022.
Putin menyampaikan pernyataannya tersebut saat berbincang dengan lulusan akademi militer di tengah invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
“Direncanakan bahwa pada akhir tahun, kompleks pertama seperti itu (ICBM) akan digunakan untuk bertempur,” kata Putin.
Rusia mengembangkan ICBM yang bisa membawa lebih dari 10 hulu ledak nuklir. Rusia berhasil menguji coba rudal itu pada April 2022 lalu.
Penggunaan senjata semacam itu akan dilakukan sebagai bagian dari peningkatan militer Rusia yang lebih besar, kata Putin, selain menggunakan sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal S-500.
Rusia telah membenahi sistem pertahanan udara dengan tipe terbaru S-500, yang dapat dengan cepat dikerahkan dalam mencegat pesawat jarak jauh, rudal hipersonik, dan ICBM.
Baca juga: Rusia Klaim Semakin Dekat untuk Merebut Severodonetsk
“Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat angkatan bersenjata kami, dengan mempertimbangkan potensi ancaman dan risiko militer,” kata Putin, yang memuji pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina karena bertindak dengan keberanian, profesionalisme, seperti pahlawan sejati.
Senjata Unik
Para pejabat negara-negara Barat sebelumnya mengatakan Sarmat akan mengancam dan menjadi tantangan besar bagi keamanan dunia.
Rudal tersebut, yang telah dikembangkan oleh Rusia selama bertahun-tahun, memiliki muatan besar dan jangkauan ekstrem, sehingga kemungkinan besar dapat melewati sebagian besar sistem pertahanan radar dan rudal.
Presiden Rusia sebelumnya memuji rudal Sarmat sebagai senjata yang benar-benar unik dan menjamin keamanan negaranya dari ancaman eksternal.
Dia mengatakan itu akan membuat mereka yang mencoba mengancam Rusia berpikir dua kali.
Pada April, Juru Bicara Pentagon saat itu John Kirby meremehkan pentingnya uji coba rudal tersebut, dengan mengatakan Moskow secara rinci pengembangan rudal tersebut. "Pengujian itu rutin dan itu tidak mengejutkan," kata Kirby. (Aljazeera/Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Tiongkok tak Peduli Kerja Sama Rusia dan Korea Utara
Putin Bawa Misi Perdamaian Global dalam Kunjungannya ke Vietnam
Hadiahi Limosin Aurus, Putin Sopiri Kim Jong Un Keliling Pyongyang
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap